Atlet yang bernaung di klub bulu tangkis Shamrock Medan ini, merebut podium tertinggi setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Nimas Amirah Ayu dalam dua gim langsung 21-17, 21-15.
"Saya memang targetnya juara satu, yang pasti harus bisa menang karena saya tidak mau mengecewakan banyak orang. Saya juga sudah latihan keras jadi harus membuktikan," kata Dhinda saat ditemui Antara di GOR Nanggala Cijantung, Jakarta Timur.
Saat berlaga di lapangan, Dhinda mengawali pertandingannya tanpa kendala. Namun pada gim kedua, Dhinda sempat tertinggal karena lawan yang lihai mengubah strategi permainan.
"Lawannya susah dimatikan dan juga ulet, dia punya pukulan yang tajam. Di awal gim kedua memang tertinggal karena dia sedikit mengubah polanya, untungnya saya cepat sadar dan langsung ganti pola. Dia kan posturnya tinggi, jadi jangkauannya lebih panjang dan gesit," katanya menceritakan.
Baca juga: Ribka/Fadia dapat pengalaman berharga kontra legenda Owi/Butet
Setelah sukses menyumbang gelar tunggal bagi Sumatera Utara, Dhinda mengaku sangat senang karena bisa tampil maksimal dan tidak merasakan tekanan meski hanya tampil sendiri membela daerahnya.
Selain itu, dengan kehadirannya di partai puncak membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing dengan pebulu tangkis lain dari daerah yang dikenal punya basis atlet kuat seperti DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
"Tidak ada tekanan, justru bangga karena saya jadi satu-satunya wakil dari daerah selain Jakarta dan Jawa Tengah di babak final. Motivasi saya, sudah sampai ke final jadi tinggal menuntaskan saja," Dhinda mengungkapkan.
Kemenangan Dhinda yang didulang setelah berjuang selama 43 menit, diganjar dengan hadiah sebesar Rp25 juta dan berhak masuk dalam basis data Pengurus Pusat PBSI untuk proyeksi atlet calon penghuni Pelatnas Cipayung.
Meski begitu, Dhinda masih punya target-target pribadi untuk menjadi pebulu tangkis yang lebih mahir dan mencetak beragam prestasi lainnya.
"Harapannya ke depan masih bisa ikut kejuaraan yang sangat bergengsi seperti ini. Tapi tidak tahu juga di tahun depan bisa ikut lagi atau tidak, karena (usia) sudah remaja akhir. Jadi mungkin ikutnya ke Sirnas atau turnamen ke luar negeri," pungkas Dhinda.
Baca juga: Legenda dan bintang bulu tangkis ramaikan Piala Presiden 2022
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022