Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr. Ns. Umi Solikhah mengatakan, sosialisasi dan edukasi mengenai penyakit cacar monyet perlu terus digencarkan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat di tanah air.
"Sosialisasi dan edukasi mengenai penyakit cacar monyet perlu terus digencarkan ke seluruh lapisan masyarakat," katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Pemerintah terus pantau perkembangan penyakit cacar monyet
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMP itu menambahkan, sosialisasi dan edukasi diperlukan mengingat penyakit cacar monyet atau monkeypox sudah menyebar di banyak negara termasuk negara-negara di kawasan Asia.
"Walaupun hingga saat ini belum ada kasus penularan penyakit cacar monyet yang dikonfirmasi di Indonesia, namun sosialisasi sangat diperlukan sehingga masyarakat dapat ikut berperan aktif melakukan langkah-langkah pencegahan," katanya.
Baca juga: Hasil pemeriksaan lesi kulit suspek cacar monyet Jawa Tengah negatif
Menurutnya, edukasi mengenai penyakit tersebut juga perlu disampaikan di sekolah-sekolah agar orang tua murid dan anak didik dapat memahami mengenai penyakit tersebut dan cara pencegahannya.
"Dengan demikian, penyebarluasan informasi dan edukasi mengenai penyakit cacar monyet atau monkeypox diharapkan akan semakin masif hingga ke seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Baca juga: Pasien cacar monyet dengan penyakit sekunder berpotensi kena keparahan
Sementara itu, dia juga menilai bahwa masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terkait risiko penularan penyakit cacar monyet, namun tidak perlu panik berlebihan.
"Mari bersama-sama meningkatkan kewaspadaan, namun jangan panik berlebihan, yang terpenting adalah membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
Baca juga: Pemerintah dukung penguatan edukasi mengenai penyakit cacar monyet
Umi Solikhah menilai, perilaku hidup bersih dan sehat sangat dibutuhkan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan.
"Terutama di tengah kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, perilaku hidup bersih dan sehat sangat dibutuhkan untuk mencegah penularan COVID-19 dan juga mencegah penyakit lainnya seperti cacar monyet," katanya.
Baca juga: Dua laboratorium siap lakukan penyelidikan epidemiologi cacar monyet
Terkait cacar monyet, dia juga mengajak masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika merasakan gejala yang mengarah pada penyakit cacar monyet.
Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Masdalina Pane mengatakan, monkeypox merupakan salah satu penyakit virus yang disebabkan oleh Orthopoxvirus.
"Masa Inkubasi-nya antara 5-21 hari, dengan gejala bervariasi pada setiap penderita, tetapi mirip dengan penyakit infeksi lain, pada umumnya gejalanya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan yang khas adalah munculnya ruam di kulit," katanya.
T.W004
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022