Konsulat Jenderal RI di San Francisco menyambut dan mengapresiasi tim angklung Muhibah asal Indonesia yang menjalankan rangkaian misi budayanya melalaui festival internasional di Amerika Serikat (AS).Kebanyakan tim seni yang tampil adalah dari Eropa. Namun, dengan adanya Tim Muhibah Angklung dari Asia, justru menjadi tim favorit, putri saya sangat menyukai penampilan tim ini. Ia menyatakan hal tersebut berkali-kali,
Tim angklung Muhibah melakukan kunjungan ke San Francisco dan disambut secara hangat oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI di San Francisco Prasetyo Hadi, para staf KJRI dan sejumlah perwakilan masyarakat Indonesia pecinta angklung yang diundang, menurut keterangan KJRI San Francisco yang diterima di Jakarta, Senin.
"KJRI San Francisco menyambut baik dan mengapresiasi rangkaian misi budaya yang dilakukan Tim Muhibah Angklung yang semakin memperkenalkan angklung, sebagai salah satu kekayaan keragaman budaya nasional Indonesia kepada publik luas AS," kata Konjen Prasetyo.
Sepanjang Juli 2022, Tim Muhibah Angklung telah melakukan rangkaian pertunjukan angklung di berbagai wilayah di AS, mulai dari New York, Washington DC, Chicago, Boise hingga Burley dan Utah.
Tim angklung asal Bandung tersebut tampil di dua festival budaya bergengsi dunia, yakni Magic Valley Folk Festival di Burley (Idaho) dan World Folkfest di Springfield (Utah).
Baca juga: Angklung ikut meriahkan Festival Budaya Dunia
Tim Muhibah Angklung merupakan satu-satunya wakil dari benua Asia yang tampil dalam festival tersebut.
"Untuk itu, atas nama Pemerintah Indonesia, KJRI San Francisco menyampaikan terima kasih dan ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim Muhibah Angklung atas keberhasilan misi budayanya dalam mempromosikan angklung sebagai salah satu musik tradisional Sunda yang juga menjadi bagian dari keragaman seni-budaya bangsa dan telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak-Benda," ujar Prasetyo.
Pada sebuah acara pertemuan dan jamuan makan khusus, seluruh anggota Tim Muhibah Angklung memperoleh sertifikat dan plakat sebagai simbol apresiasi dari KJRI San Francisco.
Konjen Prasetyo mengemukakan bahwa yang dijalankan oleh Tim Muhibah Angklung itu adalah suatu contoh hal yang positif dan kreatif, sebagai langkah diplomasi second track karena turut mendorong misi diplomasi budaya Indonesia kepada masyarakat AS.
"Kami percaya dengan kiprah dan kontribusi pertunjukan seni angklung oleh Tim Angklung Muhibah ini, publik AS akan semakin mengenal, melekat dan memahami kekayaan budaya Indonesia yang multikultural ini dengan lebih utuh," ucap Prasetyo.
Dalam kesempatan kunjungan di San Francisco, Tim Muhibah Angklung mengungkapkan kebahagiaannya karena telah menyelesaikan misi budaya bertajuk "Angklung Goes to Amerika Serikat" dengan lancar dan mampu memopulerkan angklung di negeri Paman Sam.
"Kami berharap dengan misi budaya selama satu bulan di AS ini, angklung dapat lebih dikenal oleh masyarakat AS dan menjadi alat musik yang populer dan digandrungi oleh banyak orang. Kalau Korea punya K-Pop, maka Indonesia punya angklung," kata Ketua Tim Muhibah Angklung Maulana M. Syuhada.
"Bukan tidak mungkin 10 atau 20 tahun lagi, angklung menjadi salah satu alat musik yang paling populer di kalangan anak-anak muda AS," ujarnya.
Penampilan memukau Muhibah selama tur sebulan di AS telah mendapatkan sambutan positif dari banyak pihak. Sebagai satu-satunya tim kesenian dari Asia, mereka dinilai mampu memberikan persembahan musik dan tarian yang unik serta mengagumkan.
Misalnya, para penonton yang diwawancarai menyatakan sangat terkesan dan belum pernah mendengar musik angklung sebelumnya, termasuk Direktur Jenderal World Folkfest Lynn Elliot. Ia mengaku sangat senang bahwa Tim Muhibah bisa hadir memperkaya keragaman festival.
"Kami senang memiliki tim dari Indonesia, yang memainkan alat musik yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang di Utah. Sesuatu yang sangat menyenangkan bagi kami, berkah bagi kami, karena pertunjukannya sangat kompak dan beragam," katanya.
"Kebanyakan tim seni yang tampil adalah dari Eropa. Namun, dengan adanya Tim Muhibah Angklung dari Asia, justru menjadi tim favorit, putri saya sangat menyukai penampilan tim ini. Ia menyatakan hal tersebut berkali-kali," ucap Elliot.
Baca juga: KBRI Caracas mainkan angklung bersama orkestra dunia El Sistema
Baca juga: KBRI Tokyo perkenalkan angklung kayu pertama di dunia
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022