• Beranda
  • Berita
  • Dolar jatuh, tarik kembali keuntungan dari data pekerjaan AS

Dolar jatuh, tarik kembali keuntungan dari data pekerjaan AS

8 Agustus 2022 17:06 WIB
Dolar jatuh, tarik kembali keuntungan dari data pekerjaan AS
Ilustrasi - Petugas menghitung uang dolar AS di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (21/7/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Dolar AS jatuh di sesi Eropa perdagangan Senin pagi, kehilangan beberapa keuntungan yang diperolehnya dari data pekerjaan AS Jumat (5/8/2022), karena pasar mata uang mundur pada reaksi awal mereka.

Angka ketenagakerjaan AS yang lebih tinggi dari perkiraan pekan lalu membuat dolar menguat terhadap mata uang utama. lainnya. Data tersebut dilihat oleh para pedagang sebagai indikasi bahwa Federal Reserve AS dapat menaikkan suku bunga lebih agresif untuk memerangi inflasi.

Namun langkah ini mendingin di awal perdagangan Eropa pada Senin, dengan indeks dolar tergelincir ke 106,25 pada pukul 07.50 GMT, turun 0,4 persen hari ini, dibandingkan dengan tertinggi 10 hari pada Jumat (5/8/2022) di 106,930.

Pedagang memperkirakan peluang sekitar 69 persen untuk Fed menaikkan suku sebesar 75 basis poin pada pertemuan September, menurut data Refinitiv.

Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan pada Sabtu (6/8/2022) bahwa Fed harus mempertimbangkan lebih banyak kenaikan 75 basis poin pada pertemuan mendatang untuk membawa inflasi kembali turun.

"Dolar AS telah didukung oleh kombinasi rilis data ekonomi AS yang lebih kuat dan komentar hawkish dari presiden Fed regional yang telah mendorong pelaku pasar untuk menaikkan kembali ekspektasi untuk poros kebijakan dovish dari Fed," tulis analis mata uang MUFG Derek Halpenny dan Lee Hardman dalam catatan untuk klien.

"Kami percaya ada ruang bagi dolar AS untuk rebound lebih lanjut dalam waktu dekat, dan telah merekomendasikan ide perdagangan panjang dolar AS/dolar Kanada baru untuk mencerminkan prospek bullish kami untuk dolar AS."

Pasar sekarang menunggu data inflasi AS pada Rabu (10/8/2022) untuk memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi terbesar di dunia itu. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan inflasi tahunan turun menjadi 8,7 persen pada Juli dari 9,1 persen bulan sebelumnya.

Analis RBC mengatakan dalam catatan klien bahwa pasar telah mencapai keseimbangan antara inflasi dan pertumbuhan melambat sebagai tema investasi, dan bahwa mereka akan menunggu lebih banyak rilis data sebelum melihat arah pasar selanjutnya.

Dolar Australia pulih setelah kerugian Jumat (5/8/2022) dan pada 07.51 GMT naik 0,9 persen pada 0,697 dolar AS. Dolar Selandia Baru naik 0,4 persen pada 0,627 dolar AS.

Dolar jatuh terhadap yen, dengan pasangan tersebut berpindah tangan di 134,945.

Imbal hasil obligasi zona euro turun kembali setelah naik menyusul data pekerjaan pada Jumat (5/8/2022). Obligasi Italia tampaknya mengabaikan keputusan Moody's untuk menurunkan prospek peringkat Italia. Euro naik 0,2 persen pada 1,02095 dolar.

"Jika pasar musim panas yang tenang mendorong minat baru dalam carry trade, euro mungkin akan menjadi salah satu mata uang pendanaan pilihan," kata analis valas ING, Chris Turner dalam catatan klien.

Pound Inggris naik 0,4 persen pada 1,2118 dolar.

Menteri Luar Negeri Liz Truss - yang diperkirakan akan menggantikan Boris Johnson sebagai perdana menteri Inggris bulan depan - mengatakan dia berencana untuk mengadakan peninjauan kembali atas mandat bank sentral Inggris.


Baca juga: Dolar perpanjang reli terhadap yen, taruhan kenaikan besar Fed naik
Baca juga: Dolar melonjak setelah data pekerjaan AS secara tak terduga lebih kuat
Baca juga: BI: Cadangan devisa RI turun jadi 132,2 miliar dolar pada Juli 2022

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022