• Beranda
  • Berita
  • Wall Street ditutup bervariasi di tengah kekhawatiran kebijakan Fed

Wall Street ditutup bervariasi di tengah kekhawatiran kebijakan Fed

9 Agustus 2022 06:29 WIB
Wall Street ditutup bervariasi di tengah kekhawatiran kebijakan Fed
Ilustrasi - Sejumlah pialang terlibat diskusi di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Brendan/aa.
Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah data pekerjaan yang luar biasa pekan lalu memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan menindak inflasi, sementara peringatan pendapatan dari pembuat chip Nvidia mengingatkan investor akan perlambatan ekonomi AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 29,07 poin atau 0,09 persen, menjadi menetap di 32.832,54 poin. Indeks S&P 500 menyusut 5,13 poin atau 0,12 persen, menjadi berakhir di 4.140,06 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 13,09 poin atau 0,10 persen, menjadi ditutup di 12.644,46 poin.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor real estat dan material masing-masing terangkat 0,71 persen dan 0,55 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor teknologi melemah 0,88 persen, menjadikannya kelompok berkinerja terburuk.

Saham mundur dari tertinggi sebelumnya karena ledakan laporan pasar tenaga kerja pekan lalu awalnya dilihat sebagai tanda ekonomi dapat menahan kenaikan suku bunga agresif oleh Fed untuk menjinakkan inflasi yang berjalan di tertinggi empat dekade.

Investor sekarang menunggu data harga konsumen pada Rabu (10/8/2022) untuk mengukur apakah The Fed mungkin sedikit mengurangi pertarungan inflasi dan memberikan pijakan yang lebih baik bagi ekonomi untuk tumbuh.

"Data IHK akan membantu untuk mengkonfirmasi apakah upaya pengetatan Fed telah berhasil dalam mulai menjinakkan inflasi atau apakah pengetatan Fed lanjutan diperlukan," kata Robert Schein, kepala investasi di Blanke Schein Wealth Management.

S&P 500 telah bangkit kembali 14 persen dari posisi terendah pertengahan Juni. Tetapi tanda-tanda inflasi yang terlalu panas dapat memperkuat kasus Fed untuk pengetatan kebijakan moneter yang agresif.

Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise di Troy, Michigan, mengatakan pasar akan mundur di beberapa titik karena para pedagang menguji rebound baru-baru ini.

"Mungkin kita bisa mendapatkan sedikit lebih tinggi pada akhir tahun, tapi itu jika semuanya berjalan dengan sempurna," katanya, menambahkan bahwa survei sentimen konsumen awal Universitas Michigan untuk Agustus pada Jumat (12/8/2022) juga akan diawasi dengan ketat.

"Itulah tarik menarik antara kumpulan data ini yang menceritakan kisah tentang, 'Hei, apakah kita akan berubah menjadi resesi atau menghindarinya?'"

Suku bunga berjangka AS telah memperkirakan peluang 67,5 persen untuk kenaikan 75 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya pada September, naik dari sekitar 41 persen sebelum data pasar tenaga kerja mengalahkan ekspektasi pasar.

Sektor teknologi informasi turun 0,9 persen karena pembuat chip Nvidia Corp anjlok 6,3 persen setelah perusahaan mengatakan mereka memperkirakan pendapatan kuartal kedua turun 19 persen dari kuartal sebelumnya menjadi sekitar 6,7 miliar dolar AS, karena kelemahan dalam game.

Tesla naik 0,8 persen karena pembuat mobil listrik AS itu menandatangani kontrak senilai sekitar 5 miliar dolar AS untuk membeli bahan baterai dari perusahaan pengolahan nikel di Indonesia, menurut laporan CNBC.

Saham pembuat mobil AS melonjak setelah Senat AS pada Minggu (7/8/2022) meloloskan rancangan undang-undang 430 miliar dolar AS untuk memerangi perubahan iklim yang menciptakan kredit pajak 4.000 dolar AS untuk kendaraan listrik bekas dan menyediakan miliaran dana untuk produksi mereka.

Rivian Automotive Inc melonjak 6,78 persen, Ford Motor Co terangkat 3,14 persen, General Motors Co meningkat 4,16 persen dan Lordstown Motors Corp naik 3,17 persen.

Signify Health Inc melonjak 11,0 persen karena laporan media bahwa CVS Health Corp ingin membeli perusahaan teknologi kesehatan tersebut.

Palantir Technologies Inc anjlok 14,2 persen setelah perusahaan perangkat lunak analitik data itu menurunkan perkiraan pendapatan tahunannya karena waktu beberapa kontrak besar pemerintah tetap tidak pasti. Tyson Foods Inc jatuh 8,4 perseb setelah meleset dari ekspektasi laba kuartalan.

Baca juga: Dolar melemah, investor tunggu data inflasi untuk petunjuk tentang Fed
Baca juga: Emas kembali di atas level 1.800 dolar, ditopang pelemahan "greenback"
Baca juga: Minyak melonjak hampir dua persen didorong data ekonomi yang kuat

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022