Kabar tentang vaksinasi COVID-19 itu pun masih terus dibahas di media sosial, termasuk oleh akun Twitter @mas_prasetyo pada 13 Juni 2022.
Akun itu menyebut titik penyuntikan vaksinasi COVID-19 menyebabkan kasus tumor dan kanker karena kandungan mineral karsinogen pada vaksin.
Berikut narasi pada unggahan tersebut:
"Akhir2 ini terjadi peningkatan kasus tumor/kanker/sarkoma pada titik penyuntikan pasca vaksinasi Covid 19. Utamanya disebabkan oleh material karsinogen yg terkandung dalam vaksin.
Unggahan itu disukai 175 pengguna lain dan dibagikan kembali oleh 119 pengguna lain Twitter.
Lantas, benarkah vaksin COVID-19 menyebabkan peningkatan kasus kanker?
Penjelasan:
Asisten profesor biologi kanker di Meharry Medical College, Donald Alcendor, mengutip dari USA Today, menyatakan klaim titik suntik vaksin COVID-19 menyebabkan kanker tidak mendasar.
Data uji klinis, Alcendor, menunjukkan tidak ada hubungan antara suntikan vaksin COVID-19 dengan kanker.
Dilansir dari Reuters, kasus yang diceritakan Shroyer melalui platform InfoWar itu merupakan kasus palsu.
Shroyer menceritakan kasus seorang wanita yang mengunggah lewat Twitter, pada 15 September 2021, tentang suntikan COVID-19 yang akan diterimanya.
Dalam unggahan tersebut sang wanita menceritakan ketakutannya menerima suntikan. Kemudian pada 7 Oktober 2021, wanita itu kembali mengunggah lewat Twitter bahwa dia telah didiagnosis kanker payudara.
Konfirmasi yang diperoleh Reuters, wanita tersebut mengatakan tidak pernah berbicara ke pihak InfoWars terkait apa yang dideritanya. Dia juga mengatakan diagnosis kankernya tidak berkaitan dengan vaksinasinya.
Dengan demikian unggahan pada akun Twitter yang mengklaim vaksin COVID-19 menyebabkan peningkatan kasus kanker adalah salah atau hoaks.
Klaim: Vaksin COVID-19 sebabkan peningkatan kasus kanker
Rating: Salah atau hoaks
Cek fakta: Hoaks! Cacar monyet merupakan KIPI dari vaksin
Baca juga: Syarat wanita yang telah aktif berhubungan intim bisa dapat vaksin HPV
Baca juga: Vaksin COVID-19 bisa kurang efektif pada pasien kanker
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022