Gambar tersebut juga menerangkan suntikan vaksin penguat (booster) kedua dapat menurunkan kekebalan tubuh. Bahkan, suntikan vaksin COVID-19 penguat juga disebut menjadi penyebab melonjaknya kasus positif COVID-19 di Jepang.
Berikut isi narasi unggahan yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia:
"Anda tidak boleh menerima dosis ke-4!
Semakin banyak jab yang diterima, semakin banyak yang terinfeksi. Tidak hanya kasus PCR yang positif akan semakin banyak, tetapi risiko kematian juga akan meningkat. [Vaksin akan] menurunkan kekebalan. Di Jepang, jumlah orang yang dites positif Covid melonjak karena jabs ke-3.
Vaksin tidak dapat menghentikan infeksi, atau menghentikan penyakit agar tidak bertambah parah. Anda tidak boleh mendapatkan suntikan ke-4,".
Namun, benarkah Kementerian Kesehatan Jepang menyerukan penolakan vaksin COVID-19 dosis keempat?
Penjelasan:
Melansir AFP, gambar atau poster dengan klaim penolakan suntikan vaksin keempat yang tersebar di Facebook itu tidak dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Jepang.
Faktanya, Kementerian Kesehatan Jepang menawarkan dosis keempat vaksin COVID-19 untuk kelompok berusia di atas 60 tahun dan orang-orang berusia 18 tahun ke atas yang dianggap berisiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut, sebagaimana dimuat dalam laman resmi kementerian tersebut.
Bahkan, Jepang telah memberikan suntikan vaksin dosis keempat sejak 25 Mei 2022, dengan target hingga 30 September 2022.
Ahli penyakit menular di Gachon University Gil Medical Center Profesor Eom Jung-shik juga menjelaskan bahwa booster kedua tidak terbukti dapat melemahkan kekebalan tubuh, rentan terhadap infeksi COVID-19 hingga memunculkan kematian.
"Tidak ada bukti untuk mendukung klaim ini," kata Profesor Eom Jung-shik.
Klaim: Kementerian Kesehatan Jepang serukan penolakan vaksin COVID-19 dosis keempat
Rating: Hoaks
Cek fakta: Hoaks! Cacar monyet merupakan KIPI dari vaksin
Cek fakta: Hoaks! Presiden Jokowi disambut dengan lagu Indonesia Raya dalam bahasa Jepang
Cek fakta: Hoaks! Cacar monyet bisa menginfeksi orang dari jarak 8 KM
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022