"Kami ingin memperkuat kelokalan yang beragam, itu yang terus kita dorong untuk menjadi konten-konten keberagaman yang menunjukkan Indonesia," kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbud Ristek Ahmad Mahendra di Jakarta, Rabu.
Peran media sosial telah bergeser dari instrumen pendukung menjadi sesuatu yang utama, platform yang menyebarkan informasi secara cepat dan menjadi viral. Sifat media sosial ini patut untuk dimanfaatkan sebagai tempat untuk menyebarkan informasi positif, termasuk kampanye untuk menjaga identitas budaya, ketahanan budaya dan melestarikan budaya Indonesia.
Mahendra mengatakan, narasi kebhinekaan di media sosial harus dikembangkan dan disebarluaskan agar masyarakat, khususnya generasi muda, agar mereka memahami bahwa Indonesia punya kekayaan budaya beragam yang diharapkanya bisa dituangkan dalam konten-konten media sosial menarik.
Meningkatnya konten-konten di media sosial tak lepas dari pandemi COVID-19 yang membuat dunia digital berkembang pesat dan masyarakat mau tidak mau menjadi melek terhadap teknologi. Di tengah keterbatasan, kreativitas masyarakat diuji dan memunculkan produk-produk digital kreatif seperti vlog, siniar maupun video-video berdurasi singkat namun memikat penonton.
Pemerintah, kata Mahendra, siap menjadi fasilitator untuk menggandeng komunitas dalam menyemarakkan konten-konten positif di media sosial, serta meningkatkan kualitas konten budaya yang beredar di platform media sosial.
"Pemerintah tidak akan tinggal diam untuk fasilitasi apa yang jadi kebutuhan semua pihak terutama konten kreator," kata dia.
Di sisi lain, tantangan yang harus dihadapi dan diatasi adalah memberikan literasi kepada para pengguna media sosial agar bisa menciptakan konten-konten yang positif.
"Pemerintah sangat ingin semua pihak mengunggah konten positif demi kita semua," tutur dia.
Baca juga: PINTU gelar kompetisi "reviews" aplikasi, hadiah Rp100 juta
Baca juga: Cara bikin konten vlog maksimal lewat ponsel pintar
Baca juga: Tips syuting film dengan ponsel ala Joko Anwar
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022