• Beranda
  • Berita
  • Satgas COVID-19 sebut 57,98 juta warga RI terima vaksinasi penguat

Satgas COVID-19 sebut 57,98 juta warga RI terima vaksinasi penguat

11 Agustus 2022 19:04 WIB
Satgas COVID-19 sebut 57,98 juta warga RI terima vaksinasi penguat
Ilustrasi - Vial vaksin yang digunakan saat pelaksanaan vaksinasi di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi/am.

penerima dosis kedua meningkat 36.155 orang, sehingga totalnya sudah mencapai 170.392.604 (170,39 juta) orang.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyebutkan sebanyak 57.980.364 (57,98 juta) warga Indonesia sudah menerima dosis penguat atau booster vaksin COVID-19, setelah bertambah 235.045 orang pada Kamis.

Menurut data Satgas di Jakarta, Kamis, penerima dosis kedua meningkat 36.155 orang, sehingga totalnya sudah mencapai 170.392.604 (170,39 juta) orang.

Sedangkan capaian pada dosis satu, kini sudah mencapai 202.841.745 (202,84 juta) orang yang sudah menerimanya. Bertambah 28.430 orang dari hari sebelumnya.

Baca juga: Epidemiolog: Booster pertama harus diprioritaskan

Satgas menyatakan sebanyak 234.666.020 orang telah ditetapkan sebagai sasaran pemerintah dalam memperluas cakupan vaksinasi COVID-19, guna mempertahankan antibodi dan mengurangi penularan virus.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengemukakan vaksin COVID-19 dosis penguat atau booster pertama menjadi suatu keharusan yang perlu diprioritaskan dan dilakukan masyarakat sebab terbukti meningkatkan kadar antibodi.

Baca juga: 2.147 nakes Batam telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 penguat kedua

Pandu mengatakan serologi survei (serosurvei) antibodi yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menunjukkan kadar antibodi yang dimiliki 98,5 persen penduduk Indonesia meningkat lebih dari empat kali lipat pada Juli 2022, dibandingkan Desember 2021.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan antibodi yang sudah dimiliki masyarakat bukan berarti melindungi diri dari penularan. Pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) masih tetap harus dilakukan.

"Harus tetap prokes, dan perlu diingat penduduk dengan dosis vaksin bertambah memiliki kadar antibodi lebih tinggi dibanding penduduk dengan vaksin dosis tetap," katanya.

Baca juga: 57,5 juta jiwa WNI telah menerima dosis penguat

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022