telah menginformasikan kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar area pencarian
Kantor SAR Surabaya menyatakan Kapal Layar Motor (KLM) Cinta Kembar dilaporkan hilang kontak di perairan sekitar Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kepala Kantor SAR Surabaya Hariadi Purnomo, di Surabaya, Kamis petang mengatakan, kapal kargo jenis pinisi atau terbuat dari kayu itu mengangkut bahan bangunan, berlayar dari Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep, pada Minggu (7/8) siang.
"Tujuannya ke Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya.
Semestinya, KLM Cinta Kembar paling lambat tiba di Pelabuhan Batu Guluk, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, pada Senin (8/8) dini hari.
Baca juga: Perahu motor DPR Papua hilang kontak di perairan Kepulauan Yapen
Kepala Kantor SAR Surabaya Hariadi Purnomo, di Surabaya, Kamis petang mengatakan, kapal kargo jenis pinisi atau terbuat dari kayu itu mengangkut bahan bangunan, berlayar dari Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep, pada Minggu (7/8) siang.
"Tujuannya ke Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya.
Semestinya, KLM Cinta Kembar paling lambat tiba di Pelabuhan Batu Guluk, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, pada Senin (8/8) dini hari.
Baca juga: Perahu motor DPR Papua hilang kontak di perairan Kepulauan Yapen
Baca juga: Dua penumpang KM Cahaya Arafah yang dilaporkan hilang selamat
Hariadi merinci, awak kapal berjumlah tiga orang, terdiri dari seorang nakhoda dan dua anak buah kapal (ABK).
Tadi pagi, kata dia, pihak keluarga dari salah satu awak kapal melaporkan bahwa KLM Cinta Kembar sampai Kamis (11/8) atau hari ini, belum sampai di Pelabuhan Batu Guluk, Pulau Kangean.
Salah satu ABK dilaporkan terakhir kali menghubungi keluarganya melalui telepon seluler pada Minggu (8/8) sore, yang sempat menginformasikan pelayaran berada di lokasi dekat Pulau Raas.
Kantor SAR Surabaya, kata dia, telah mengerahkan satu unit tim operasi Unit Siaga SAR Sumenep, dengan menggunakan sebuah kapal Rigit Inflatable Boat (RIB).
Baca juga: Kapal cepat berpenumpang 40 orang hilang arah akibat cuaca buruk
Hariadi merinci, awak kapal berjumlah tiga orang, terdiri dari seorang nakhoda dan dua anak buah kapal (ABK).
Tadi pagi, kata dia, pihak keluarga dari salah satu awak kapal melaporkan bahwa KLM Cinta Kembar sampai Kamis (11/8) atau hari ini, belum sampai di Pelabuhan Batu Guluk, Pulau Kangean.
Salah satu ABK dilaporkan terakhir kali menghubungi keluarganya melalui telepon seluler pada Minggu (8/8) sore, yang sempat menginformasikan pelayaran berada di lokasi dekat Pulau Raas.
Kantor SAR Surabaya, kata dia, telah mengerahkan satu unit tim operasi Unit Siaga SAR Sumenep, dengan menggunakan sebuah kapal Rigit Inflatable Boat (RIB).
Baca juga: Kapal cepat berpenumpang 40 orang hilang arah akibat cuaca buruk
Baca juga: Tim SAR cari 11 ABK KM Usaha Baru yang hilang di perairan Amar Mimika
Pencarian sepanjang hari ini difokuskan di perairan sekitar Pulau Raas, yang berjarak sekitar dua jam dari Pelabuhan Kalianget.
Dalam upaya pencarian, Kantor SAR Surabaya juga berkoordinasi dengan Kesyahbandaran dan stasiun radio pantai setempat.
"Kami juga telah menginformasikan kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar area pencarian agar jika melihat para korban diharapkan untuk memberikan pertolongan," ucap Hariadi.
Hasil pencarian hari ini, kata dia, masih nihil, dan dipastikan akan kembali dilakukan besok pagi.
Baca juga: Seorang ABK diduga hilang dalam peristiwa kapal terbakar di Batam
Pencarian sepanjang hari ini difokuskan di perairan sekitar Pulau Raas, yang berjarak sekitar dua jam dari Pelabuhan Kalianget.
Dalam upaya pencarian, Kantor SAR Surabaya juga berkoordinasi dengan Kesyahbandaran dan stasiun radio pantai setempat.
"Kami juga telah menginformasikan kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar area pencarian agar jika melihat para korban diharapkan untuk memberikan pertolongan," ucap Hariadi.
Hasil pencarian hari ini, kata dia, masih nihil, dan dipastikan akan kembali dilakukan besok pagi.
Baca juga: Seorang ABK diduga hilang dalam peristiwa kapal terbakar di Batam
Pewarta: A Malik Ibrahim/Hanif Nashrullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022