• Beranda
  • Berita
  • Dirjen Hortikultura: krisis pangan peluang Indonesia ambil peran

Dirjen Hortikultura: krisis pangan peluang Indonesia ambil peran

11 Agustus 2022 21:34 WIB
Dirjen Hortikultura: krisis pangan peluang Indonesia ambil peran
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto (kiri) meninjau stan gelar karya food estate di Kabupaten Wonosobo, Kamis (11/8/2022) ANTARA/Heru Suyitno
Tantangan global berupa krisis energi maupun pangan hendaknya menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengambil peran maksimal dalam penyediaan pangan dan sumber nutrisi bagi masyarakat dan pasar internasional kata Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto.

"Dalam upaya menjawab segala kekhawatiran dunia akan menurunnya cadangan pangan dan nutrisi internasional, semua perlu berbenah dan menguatkan aktualisasi peningkatan produksi dan produktivitas pertanaman hortikultura," katanya di Wonosobo, Kamis.

Ia menyampaikan hal tersebut pada pembekalan Gelar Karya Food Estate di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Prihasto menuturkan resesi, inflasi dan pandemi COVID-19 yang masih ada akan menjadi ancaman serius bagi dunia pertanian dan jika sebagai negara agraris tidak mampu mensiasati tingginya segala bentuk inputan untuk proses produksi hortikultura maka ketergantungan akan inputan pupuk, pestisida dan lain sebagainya akan menjadi beban bagi petani.

Baca juga: Pemerintah buka impor bawang putih 103.000 ton dari China

Sesuai arahan Menteri Pertanian,  program food estate menjadi program super prioritas yang memiliki ciri dikembangkan dalam luasan ekonomis, terintegrasi hulu hilir, ada sentuhan teknologi, dalam kelembagaan yang kuat berbentuk korporasi maka diperlukan upaya lebih untuk mewujudkannya sehingga manfaatnya dapat dirasakan bagi masyarakat petani Kabupaten Wonosobo.

Menurut dia, kelembagaan petani yang kuat dan dinamis menjadi salah satu kunci kuatnya pencapaian misi dan tujuan dalam menjawab tantangan.

Korporasi dirancang ke arah penguatan ide, penguatan langkah, penataan sistem, efisiensi gerak hulu hilir, penataan on farm sampai dengan setelah panen dalam segala komponen dipikul dan direncanakan bersama diaktualisasikan bersama dan dinikmati keberhasilannya secara bersama-sama.

Berdasarkan data posko food estate terdapat 26 kelompok tani di 16 desa dan lima kecamatan yang terlibat dalam food estate di Kabupaten Wonosobo. Hal ini menjadi modal utama berupa SDM alam menggerakkan roda perekonomian.

"Harapan saya koperasi food estate Wonosobo lahir dan tumbuh menjadi embrio korporasi besar dan menjadi cikal bakalnya pergerakan positif hortikultura di kawasan Jawa Tengah. Saya sudah instruksikan ke pada seluruh jajaran Direktorat Jenderal Hortikultura untuk mendampingi Wonosobo menuju ke keberhasilan pencapaian kegiatan food estate," katanya.

Ia berharap kegiatan gelar karya food estate yang berupa bimtek, temu usaha, dan gelar produk pertanian hasil food estate serta peresmian koperasi menjadi sebuah kegiatan yang terangkai secara baik dan mengandung kemanfaatan bagi seluruh anggota kelompok. ***1***

Baca juga: Dirjen Hortikultura tinjau pasokan bibit bawang putih di Puspa Agro

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022