Salah satu supir truk, Carli di SPBU Betungan Kota Bengkulu, Kamis, mengatakan dirinya rela mengantri sejak dini hari untuk mendapatkan BBM subsidi jenis solar.
"Kondisi ini sudah terjadi dalam kurun waktu satu bulan terakhir dan kami mengantri bahkan menginap di sekitaran SPBU untuk mendapatkan solar," kata Carli.
Antrian di sejumlah SPBU tetap tinggi meskipun sebagian SPBU telah menerapkan aturan pengisian normal, namun ketersediaan solar sering kosong.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mencabut aturan jam malam pengisian solar guna mengurangi antrean panjang.
Serta telah mengusulkan penambahan sebanyak 31 ribu Kilo liter dari kuota yang ditetapkan pada 2022 berjumlah 111.970 kilo liter.
Diketahui, sebanyak empat SPBU di wilayah Provinsi Bengkulu telah mengajukan penangguhan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.
Berdasarkan data dari PT Pertamina Patriniaga Region Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) 4 SPBU yaitu SPBU Kandang, SPBU Bumiayu dan SPBU Rawa Makmur yang berada di Kota Bengkulu.
Sedangkan satu SPBU lagi berada di Kabupaten Kepahiang tepatnya di SPBU jalan lintas Kepahiang - Rejang Lebong tepatnya di wilayah Desa Pekalongan.
Baca juga: Ratusan sopir truk Pantura keluhkan kelangkaan solar
Baca juga: Ratusan sopir truk Pantura keluhkan kelangkaan solar
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022