Melalui keterangannya di Makassar, Jumat, Kepala CDK Bosowasi Herimisniaty menyampaikan kegiatan itu bertujuan melindungi pantai dan sungai dari erosi dan abrasi, sekaligus menahan angin kencang dari laut.
"Ini juga dilakukan untuk menahan proses penimbunan lumpur dan yang lebih utama adalah menjaga kelestarian ekosistem laut di kawasan tersebut," ungkapnya.
Penanaman mangrove secara resmi dilakukan, Kamis (11/08), yang dipimpin langsung Herimisniaty didampingi Camat Salomekko, Kapolsek Salomekko, Lurah Pancaitana, kelompok masyarakat pesisir, serta jajaran CDK Bosowasi.
Baca juga: PLN Papua tanam 2.000 bibit mangrove di Kabupaten Biak
Baca juga: Keberhasilan rehabilitasi mangrove RI dapatkan perhatian negara G20
Pada kesempatan itu, dilakukan pembinaan kepada masyarakat pesisir agar peduli terhadap pelestarian ekosistem mangrove.
Pembinaan tersebut akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Giat konservasi ini sesuai dengan program prioritas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman untuk melakukan upaya rehabilitasi ekosistem yang dapat menunjang ekonomi masyarakat pesisir melalui kegiatan penanaman mangrove.
Kegiatan ini sebagai upaya rehabilitasi lingkungan, untuk menjaga masyarakat pesisir dan pulau kecil dari abrasi.*
Baca juga: KLHK: Beberapa negara tertarik kolaborasi untuk rehabilitasi mangrove
Baca juga: BGRM: Dukungan internasional fokus untuk masyarakat sekitar mangrove
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022