• Beranda
  • Berita
  • Korut cabut mandat masker setelah nyatakan menang lawan COVID-19

Korut cabut mandat masker setelah nyatakan menang lawan COVID-19

13 Agustus 2022 21:10 WIB
Korut cabut mandat masker setelah nyatakan menang lawan COVID-19
Arsip - Orang-orang menonton TV yang menyiarkan laporan berita tentang wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Korea Utara, di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, 17 Mei 2022. (ANTARA/Reuters/Kim Hong-ji/as)
Korea Utara telah mencabut mandat menggunakan masker maupun aturan pembatasan sosial lainnya setelah pemimpin Korut Kim Jong Un pekan ini mengeklaim negaranya menang melawan COVID-19, menurut laporan media negara, Sabtu.

Pencabutan berbagai aturan itu dilakukan tiga bulan setelah Korut mengakui pertama kali kemunculan wabah virus corona di negara terkucil itu.

Kim pada Rabu (10/8) memimpin rapat soal COVID dan memerintahkan agar aturan-aturan maksimum menyangkut penanganan wabah itu dicabut, setelah mulai diberlakukan pada Mei.

Kim menambahkan bahwa Korut harus menjaga "penghalang anti epidemi dengan kuat."

Berdasarkan peralihan ke sistem "normal" dari "tingkat tertinggi", Korea Utara mencabut kewajiban mengenakan masker, kata kantor berita negara, KCNA.

KCNA juga melaporkan bahwa aturan-aturan lainnya, seperti pembatasan waktu pelayanan bisnis dan fasilitas publik di semua daerah, kecuali di daerah-daerah perbatasan, juga ditiadakan.

Korut menyarankan orang-orang yang mengalami gejala pernapasan agar tetap menggunakan masker.

Masyarakat juga diminta untuk tetap waspada jika ada "hal-hal tak biasa", yang disebut Pyongyang sebagai penyebab infeksi.

Korut menuding "hal-hal asing" dekat perbatasan dengan Korea Selatan sebagai penyebab wabah COVID.

Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menyatakan tekad untuk melakukan "pembalasan maut" bagi pihak penyebab wabah.

Kalangan warga Korut yang membelot dan menjadi aktivis di Korsel telah selama berpuluh-puluh tahun melanjutkan kebiasaan menerbangkan balon-balon berisi brosur anti Pyongyang ke Korut.

Kadang-kadang, balon juga diisi dengan makanan, obat-obatan, uang, serta barang-barang lainnya.

Korut tidak pernah menyatakan berapa orang yang terkena COVID, tampaknya karena keterbatasan kemampuan untuk menggelar pengujian secara luas.

Negara itu hanya melaporkan jumlah harian pasien yang mengalami demam.

Jumlah itu pernah meningkat hingga 4,77 juta dan negara itu sejak akhir Juli tidak lagi mencatatkan kasus-kasus baru.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kim Jong Un nyatakan Korut menang melawan COVID-19
Baca juga: Korut catat nol kasus pertama sejak dilanda wabah COVID-19

Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022