• Beranda
  • Berita
  • Guru Besar UIN: Perdamaian Aceh harus jadi momen memperbaiki kinerja

Guru Besar UIN: Perdamaian Aceh harus jadi momen memperbaiki kinerja

14 Agustus 2022 18:48 WIB
Guru Besar UIN: Perdamaian Aceh harus jadi momen memperbaiki kinerja
Guru Besar sekaligus Wakil Rektor I UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Gunawan Adnan (ANTARA/Rahmat Fajri)

Kita harus berjuang dan melakukan kerja-kerja cepat guna menutupi ketertinggalan karena pandemi COVID-19 dua tahun ini

Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Gunawan Adnan berharap Pemerintah Aceh harus menjadikan Hari Perdamaian Aceh pada 15 Agustus 2022 sebagai momen memperbaiki kinerja terutama dalam implementasi poin kesepakatan damai Aceh.

"Memperingati hari perdamaian ke-17 tahun ini, maka kekurangan yang ada harus diperbaiki, serta berupaya mempercepat implementasi MoU Helsinki," kata Prof Gunawan Adnan di Banda Aceh, Minggu.

Baca juga: Wapres minta perdamaian di Aceh terus dijaga

Seperti diketahui, penandatanganan nota kesepahaman perjanjian damai antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terjadi 15 Agustus 2005 silam di Kota Helsinki negara Finlandia.

Momen bersejarah tersebut kemudian dikenal dengan Memorandum Of Understanding (MoU) Helsinki. Hasil dari perdamaian tersebut kemudian dijabarkan melalui UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (UUPA).

Baca juga: Kerangka Triple Nexus dinilai efektif dalam pembangun perdamaian Aceh

Setiap tahunnya, Pemerintah Aceh beserta para eks kombatan GAM dan masyarakat Aceh sampai hari ini masih terus memperingati hari paling bersejarah bagi rakyat di Tanah Rencong tersebut.

Prof Gunawan menyampaikan, perdamaian Aceh tidak boleh hanya sekedar layanan biasa saja, melainkan pemerintah harus benar-benar memberikan kinerja baik untuk kepentingan masyarakat.

Baca juga: AHY: Demokrat akan terus perjuangkan perpanjangan masa dana otsus Aceh

Prof Gunawan menyampaikan, pemerintah jangan pernah mengabaikan kepentingan masyarakat jika ingin daerah ini maju. Apalagi baru terpuruk karena pandemi COVID-19.

"Kita harus berjuang dan melakukan kerja-kerja cepat guna menutupi ketertinggalan karena pandemi COVID-19 dua tahun ini," ujarnya.

Selain itu, kata Prof Gunawan, perdamaian Aceh juga harus menjadi kekuatan pemerintah untuk mengimplementasikan butir-butir MoU Helsinki karena sampai hari ini masih banyak yang belum terealisasi.

"Itu amanah negara yang diteken di depan masyarakat dunia. Tapi selama ini belum berjalan baik, maka harus diperjuangkan, alih-alih kita merevisi yang sudah ada saja kita belum dilakukan," katanya.

Dalam kesempatan ini, Wakil Rektor I UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini juga mengajak masyarakat terutama kaum pemuda untuk selalu bersyukur dengan kedamaian yang sudah dirasakan sampai hari ini.

"Kita sudah hidup dalam kedamaian, dan ini harus kita jaga, berjuang dan berkontribusi agar perdamaian ini tetap berlanjut serta terus lestari," demikian Prof Gunawan.

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022