"Bukan hanya karena kombinasi Islam-nasionalis yang merepresentasikan dua aliran utama politik Indonesia. Namun juga karena tekad keduanya untuk mengusung pembangunan berkelanjutan dan berkesinambungan," kata Dita Indah Sari dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Deklarasi kerja sama Gerindra-PKB baru saja dicanangkan di Sentul-Bogor pada hari Sabtu (13/8) lalu di Bogor. Dihadiri ribuan massa kader dari kedua belah pihak, deklarasi ini membungkus visi umum bersama kedua partai.
Dita mengatakan pembangunan berkesinambungan di sini adalah kemauan untuk meneruskan hal dan pencapaian penting dari pemimpin sebelumnya. PKB adalah partai yang terkenal bersetia dan menghormati sekutu-sekutu politiknya.
Baca juga: PKB sebut ada upaya jegal koalisi Gerindra dan PKB
"Prestasi, achievement, terobosan baik yang sudah ada di masa pak Jokowi harus dipertahankan. Sementara hal-hal baru yang juga baik nantinya perlu diadopsi," lanjut Dita.
"Selama 10 tahun dulu PKB mengawal Pak SBY. Lalu selama 10 tahun mendukung pak Jokowi. Selama 2 dekade tak sekali pun PKB menggunting dalam lipatan atau nyeleneh mengabaikan kepentingan koalisi. Bahkan setelah Pak SBY tidak lagi menjabat, Cak Imin masih berhubungan baik dan menghormati beliau," ujar Dita.
Maka makna berkesinambungan dalam koalisi Gerindra-PKB ini adalah ekspresi loyalitas dan tidak melupakan sejarah.
"Jadi kami yakin, banyak pihak akan merasa nyaman dengan kebersamaan kami," kata Dita.
Baca juga: PKB-Gerindra buka pintu koalisi untuk partai politik lain
Baca juga: Cak Imin: Koalisi PKB-Gerindra di Pilpres 2024 cetak sejarah baru
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022