Penyelenggara Acara Pasar Kopi, mengusung tema “Indonesian Coffee Market; Coffee Revolution.” Sesuai dengan tema, dalam acara ini penyelenggara akan mengenalkan untaian perjalanan perkebunan dan industri kopi di Indonesia, mulai pameran sejarah produksi, serta berbagai jenis kopi dan produk turunannya. Pengunjung Pasar Kopi, juga berkesempatan mencoba beragam kopi asli hasil perkebunan Indonesia.
Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sekaligus Ketua PMO Kopi Nusantara, Dwi Sutoro menyatakan, “Pasar Kopi di Amsterdam ini memang sejalan dengan misi PMO Kopi Nusantara, yaitu memperbaiki ekosistem supply chain industri kopi dalam negeri”. Dwi menambahkan, dalam acara ini, PMO Kopi Nusantara akan membawa kopi-kopi terbaik Indonesia dari lokasi pilot project, salah satunya adalah Kopi Ijen dari Jawa Timur yang memiliki nilai historis dan indikasi geografis yang akan menarik perhatian konsumen global.
Sebagaimana diketahui bahwa pada awal tahun 2022, Menteri BUMN Erick Thohir telah meluncurkan inisiatif PMO Kopi Nusantara untuk meningkatkan produktivitas kopi dalam negeri dengan skema program Makmur yang selama ini telah diterapkan di komoditas lain seperti padi, tebu, dan jagung. Tujuan dari PMO Kopi Nusantara ini adalah memperbaiki ekosistem bisnis kopi dari hulu hingga hilir. “Kenapa BUMN terketuk, karena 96% dari industri kopi adalah perkebunan rakyat. Tujuan akhir kita adalah kesejahteraan para petani,” ungkap Erick Thohir pada saat peluncuran inisiatif tersebut.
Penyelenggara utama Pasar Kopi Indonesia di Amsterdam, Belanda ini adalah Roemah Indonesia BV, berkolaborasi dengan PMO Kopi Nusantara. Selain kedua institusi tersebut, beberapa perusahaan BUMN, pegiat lingkungan dan pelaku bisnis turut terlibat dalam penyelenggaraan Pasar Kopi Indonesia, antara lain, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Telkom Indonesia, Pertamina, Bank Mandiri, Bank Nasional Indonesia (BNI), ID Food, Pupuk Indonesia, SCOPI, SCAI, NUSA Indonesia Gastronomy, Koperasi Klasik Beans, Toko Kopi Tuku dan Dua Coffee. Keterlibatan banyak pihak ini menunjukkan kekuatan sinergi pemangku kebijakan (stakeholder) dengan pemangku kepentingan (shareholder) dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor kopi Indonesia di pasar internasional.
Menteri BUMN Erick Thohir, berencana hadir dan membuka pameran Pasar Kopi ini. Demi menambah kemeriahan dan antusiasme pengunjung, penyelenggara turut mengundang Amir Sidharta dan Bonnie Triyana. Keduanya akan berpartisipasi aktif dalam talk show yang mengupas sejarah dan perjalanan perkebunan dan industri kopi di Indonesia. Selain talk show bersama para tokoh kopi ternama dunia, para pecinta kopi juga menyaksikan secara langsung sesi penilaian kualitas dan cita rasa kopi (coffee cupping) dan proses perbandingan untuk menemukan keunikan dan kekhasan masing-masing jenis kopi (coffee pairing), serta menikmati kopi khas Indonesia pada area unlimited brewing session.
Perkembangan dan tren industri kopi nasional berada pada jalur dan trek positif. Dalam 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia tumbuh signifikan hingga 250%. Saat ini, Indonesia berada di posisi ke empat sebagai produsen kopi terbesar di dunia. Kopi telah menjadi komoditas ekspor unggulan, dan penghasil devisa terbesar ketiga setelah penjualan kelapa sawit dan karet.
“Pelaksanaan Pasar Kopi di Amsterdam diharapkan dapat mempertemukan konsumen mancanegara, khususnya Uni Eropa, dalam menikmati ragam kopi dari Indonesia. Kami juga berharap terjadinya business expansion yang lebih luas, sehingga Indonesia dapat menjadi eksportir utama produk kopi olahan untuk pasar dunia”, jelas Suryo Tutuko, CEO Roemah Indonesia BV. Roemah Indonesia BV sejak awal dirancang sebagai tempat produk-produk unggulan Indonesia untuk menembus pasar dunia. Gelaran Pasar Kopi ini bisa menjadi titik kontak yang ideal bagi para petani dan pelaku usaha kopi Indonesia untuk berkiprah di Eropa.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022