Didiet mengatakan Puan memilih kebaya kartini berwarna abu-abu dengan berpotongan kerah V yang populer karena tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia RA Kartini sering menggunakannya.
“Kebaya tersebut kemudian beradaptasi pada beberapa daerah di Indonesia dengan panjang yang beraneka rupa,” kata Didiet Maulana di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Puan: DPR RI lakukan langkah nyata dukung pembangunan berkelanjutan
Dia mengungkapkan pemilihan warna abu-abu pada kebaya kartini yang digunakan Puan memberikan nuansa keseimbangan, yaitu sebuah warna yang menjembatani hitam dan putih.
Menurut dia, penampilan Puan dilengkapi dengan bawahan kain batik tulis gentongan yang dibuat di Tanjung Bumi, sebuah kecamatan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Baca juga: Puan: DPR komitmen sukseskan presidensi Indonesia di G20
Baca juga: Ketua DPR RI siap berkoordinasi dengan pemerintah terkait APBN
“Pembuatan kain batik tersebut diselesaikan dalam waktu 1 tahun, setelah dibatik, kain kemudian direndam dalam gentong tanah liat sampai 40 hari lamanya. Proses rendaman di dalam gentong diyakini bisa menambah pesona kain batik,” ujarnya.
Didiet mengatakan penampilan Puan semakin terlihat anggun dengan selendang berwarna merah yang tersematkan di pundak yang memberikan aksen tegas.
Sebelumnya, karya Didiet Maulana juga dipilih Puan dalam momen Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2022, Selasa (16/8). Puan mengenakan kebaya kutubaru berwarna terakota dengan kain batik tulis Jawa bermotif "semen romo" (semen rama).
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022