Sebenarnya budaya keselamatan berkendara itu mereka harus memahami...
Senior investigator Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengungkapkan bahwa kebanyakan kecelakaan bus dan truk terjadi akibat rendahnya budaya keselamatan (safety culture) di kalangan pengemudi.
"Kalau bapak tahu kasus rem blong pada bus dan truk itu lebih dari 90 persen (dari kasus kecelakaan armada dimaksud), dan penyebabnya itu bukan dari kendaraan tapi dari sang pengemudi penyebabnya," ungkap Ahmad Wildan pada saat diskusi keselamatan berkendara bersama Hino di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu.
Dia menjelaskan, safety culture atau budaya berkendara yang memperhatikan keselamatan ini merupakan hal yang penting dimiliki oleh para pengemudi truk dan bus. Kementerian terkait dan juga kepolisian sudah gencar memberikan edukasi kepada para supir truk dan bus.
Baca juga: KNKT selidiki kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego Bantul
"Sebenarnya budaya keselamatan berkendara itu mereka harus memahami agar nantinya tidak asal mengemudi dan tidak asal bawa kendaraan, mereka juga harus paham risiko pengemudi (saat berkendara)," kata dia.
Untuk menekan kasus kecelakaan pada kendaraan angkutan, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) telah mengoperasikan sirkuit pusat pelatihan berkendara bagi pengemudi pelanggannya yang dinamakan Hino Total Support Customer Centre (HTSCC).
HTSCC yang berlokasi di kawasan Kota Bukit Indah (KBI) Purwakarta, Jawa Barat, itu memiliki beragam fasilitas basic driving course mulai dari blind spot test area, inspection bay, stop & go, parking parallel, S shape curves, hairpin turn, parking reverse, circle road, portal, crank road, dan safety brake.
Baca juga: KNKT fokus tiga hal untuk investigasi insiden TransJakarta
Selain itu, di dalam gedung terdapat driving simulator dan kelas – kelas bagi pengemudi yang mengikuti pelatihan mengacu kepada standar BNSP. Selain pelatihan secara praktik, diberikan juga pelatihan secara teori seperti update informasi teknologi kendaraan Hino, serta karakteristik kendaraan dan manusia.
“Selain memiliki fasilitas dan program regular untuk keselamatan pengemudi, kami pun turut membekali kendaraan Hino dengan fitur – fitur keamanan yang canggih, sehingga ini menjadi satu kesatuan bentuk komitmen Hino dalam mendukung customer dan pemerintah dalam keselamatan di jalan," kata COO – Director HMSI Santiko Wardoyo di lokasi yang sama.
Sebagai informasi tambahan, HTSCC dibangun di atas lahan seluas 24.000-meter persegi dan dibekali dengan para instruktur yang andal, terlatih dan tersertifikasi BNSP. Karena Hino saat ini memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) atau disebut LSP – LPK PT Hino Motors Sales Indonesia.
Baca juga: KNKT ungkap hasil investigasi kecelakaan di Simpang Rapak Balikpapan
Baca juga: KNKT investigasi kecelakaan maut di Bekasi
Baca juga: KNKT rekomendasikan pembantu pengemudi di bus TransJakarta
"Kalau bapak tahu kasus rem blong pada bus dan truk itu lebih dari 90 persen (dari kasus kecelakaan armada dimaksud), dan penyebabnya itu bukan dari kendaraan tapi dari sang pengemudi penyebabnya," ungkap Ahmad Wildan pada saat diskusi keselamatan berkendara bersama Hino di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu.
Dia menjelaskan, safety culture atau budaya berkendara yang memperhatikan keselamatan ini merupakan hal yang penting dimiliki oleh para pengemudi truk dan bus. Kementerian terkait dan juga kepolisian sudah gencar memberikan edukasi kepada para supir truk dan bus.
Baca juga: KNKT selidiki kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego Bantul
"Sebenarnya budaya keselamatan berkendara itu mereka harus memahami agar nantinya tidak asal mengemudi dan tidak asal bawa kendaraan, mereka juga harus paham risiko pengemudi (saat berkendara)," kata dia.
Untuk menekan kasus kecelakaan pada kendaraan angkutan, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) telah mengoperasikan sirkuit pusat pelatihan berkendara bagi pengemudi pelanggannya yang dinamakan Hino Total Support Customer Centre (HTSCC).
HTSCC yang berlokasi di kawasan Kota Bukit Indah (KBI) Purwakarta, Jawa Barat, itu memiliki beragam fasilitas basic driving course mulai dari blind spot test area, inspection bay, stop & go, parking parallel, S shape curves, hairpin turn, parking reverse, circle road, portal, crank road, dan safety brake.
Baca juga: KNKT fokus tiga hal untuk investigasi insiden TransJakarta
Selain itu, di dalam gedung terdapat driving simulator dan kelas – kelas bagi pengemudi yang mengikuti pelatihan mengacu kepada standar BNSP. Selain pelatihan secara praktik, diberikan juga pelatihan secara teori seperti update informasi teknologi kendaraan Hino, serta karakteristik kendaraan dan manusia.
“Selain memiliki fasilitas dan program regular untuk keselamatan pengemudi, kami pun turut membekali kendaraan Hino dengan fitur – fitur keamanan yang canggih, sehingga ini menjadi satu kesatuan bentuk komitmen Hino dalam mendukung customer dan pemerintah dalam keselamatan di jalan," kata COO – Director HMSI Santiko Wardoyo di lokasi yang sama.
Sebagai informasi tambahan, HTSCC dibangun di atas lahan seluas 24.000-meter persegi dan dibekali dengan para instruktur yang andal, terlatih dan tersertifikasi BNSP. Karena Hino saat ini memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) atau disebut LSP – LPK PT Hino Motors Sales Indonesia.
Baca juga: KNKT ungkap hasil investigasi kecelakaan di Simpang Rapak Balikpapan
Baca juga: KNKT investigasi kecelakaan maut di Bekasi
Baca juga: KNKT rekomendasikan pembantu pengemudi di bus TransJakarta
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022