Kelima Universitas negeri tersebut antara lain adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Teknik Bandung dan Institut Teknik Sepuluh Nopember.
Application Engineer PT SKF Indonesia Muhammad Abiyyu Hanif mengatakan bahwa kontribusi dukungan dari PT SKF Indonesia, antara lain bentuk dukungan finansial dan komponen yang diperlukan.
Baca juga: Rasakan nikmatnya kendaraan elektrik bisa dilakukan di GIIAS 2022
"Bentuk dukungan yang kita berikan ini selain dari sisi finansial, kita juga turut mendukung tim ini dengan memberikan bearing by request di mana komponen yang kita berikan merupakan prototipe yang belum diproduksi secara massal," ungkap Bayu dalam keterangan resmi, Sabtu.
Selain itu, berbagai produk dan komponen yang akan digunakan oleh tim Universitas dalam ajang Kompetisi Mobil Hemat Energi, nantinya tidak akan dijual untuk konsumen SKF Indonesia.
"Karena dalam produksinya, bearing ini dihadirkan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh para tim Universitas," jelas dia.
Dia menjelaskan lebih lanjut bahwa produk prototipe ini secara komposisi sudah menggunakan bahan yang berbeda dengan produk kebanyakan. Bearing yang akan digunakan oleh tim Universitas ini terbuat dari ceramic ball dengan spesifikasi khusus.
"Bedanya dengan kendaraan lain, untuk produk ini mereka mencari bearing yang low friction karena mereka menggunakan bahan ceramic ball. Jadi dengan kata lain, perbedaannya mereka diproduksi kustom dibandingkan produk biasanya," kata dia.
Komponen yang nantinya akan digunakan oleh tim Universitas pada ajang kompetisi Mobil Hemat Energi ini akan membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk pengembangannya tergantung ketersdiaan komponen yang dibutuhkan.
Baca juga: Toyota jual 70 unit mobil elektrifikasi di GIIAS 2022
Baca juga: Balada para "usher", melawan dingin demi cuan di akhir pameran
Baca juga: Tanggapan calon konsumen terkait mobil listrik di Indonesia
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022