Li Wenhui, seorang profesor di Universitas Tsinghua, meraih penghargaan di bidang Ilmu Hayat karena menemukan reseptor virus hepatitis B dan D, sodium taurocholate cotransporting polypeptide.
Penemuan itu dapat membantu mengembangkan obat yang lebih efektif untuk mengobati penyakit tersebut.
Sementara itu, penghargaan di bidang Ilmu Fisika diraih Yang Xueming, seorang peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Dia mengembangkan teknik sinar molekuler generasi baru dengan resolusi dan sensitivitas tinggi untuk studi dinamika reaksi state-resolved, mengungkap resonansi kuantum dan efek fase geometris dalam reaksi kimia.
Ngaiming Mok, seorang profesor di Universitas Hong Kong, meraih penghargaan di bidang Matematika dan Ilmu Komputer karena mengembangkan teori Varietas Tangen Rasional Minimal dalam geometri aljabar untuk memecahkan beberapa masalah yang telah lama ada dan membuktikan dugaan Ax-Schanuel untuk varietas Shimura.
Dibentuk pada 2016, Future Science Prize bertujuan untuk mendorong penelitian di bidang ilmu pengetahuan dasar.
Penghargaan ini diberikan kepada para ilmuwan yang menorehkan pencapaian-pencapaian dalam bidang penelitian yang signifikan di China Daratan, Hong Kong, Makau dan Taiwan.
Dua puluh tujuh ilmuwan termasuk ilmuwan pertanian terkenal Yuan Longping, fisikawan Xue Qikun dan ahli biologi Shi Yigong telah dianugerahi penghargaan tersebut sejauh ini.
Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022