Harga telur ayam yang dijual di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, kembali mengalami kenaikan hingga menembus angka Rp31 ribu per kilogram.harapannya semoga harganya bisa segera turun sehingga konsumen bisa beli lagi
Salah satu pedagang telur ayam, Ati mengatakan, kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Dia mengatakan kenaikan harga disebabkan sedikitnya pasokan dari peternakan.
"Konsumen banyak yang mengeluh kenapa harganya mahal sekali," kaya Ati di Jakarta, Selasa.
Ati menambahkan, akibat kenaikan harga telur ayam itu berpengaruh terhadap omzet penjualan yang diterimanya.
Dua pekan sebelumnya harga telur ayam di Pasar Kramat Jati masih pada kisaran Rp28.000 per kilogram, namun pada pekan lalu naik 7 persen menjadi Rp30.000, dan sekarang tembus Rp31.000 per kilogram.
Ati mengaku mengalami penurunan omzet penjualan hingga 25 persen dibandingkan sebelumnya saat harga telur ayam masih normal yang pada kisaran Rp25 ribu.
"Ya harapannya semoga harganya bisa segera turun sehingga konsumen bisa beli lagi," ujar Ati.
Dian salah satu pemilik warung makan mengaku keberatan dengan naiknya harga telur ayam yang mencapai Rp31 ribu per kilogram tersebut.
Sebab, hal tersebut bisa mempengaruhi usaha warung makannya. Kini dia pun terpaksa mengecilkan porsi menu makanan yang menggunakan telur.
"Kalau harga kita naikkan kasihan konsumen. Kita cuma bisa kecilin saja porsinya," ucap Dian.
Baca juga: Warga di Jakarta Timur keluhkan tingginya harga telur ayam
Baca juga: Guru Besar IPB ingatkan pentingnya modernisasi produksi unggas
Baca juga: BPS sebut telur ayam ras hingga bawang merah picu inflasi Mei
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022