"Ada banyak peluang investasi yang kami tawarkan dalam seminar yang dihadiri 100 pelaku usaha di Taiwan beberapa waktu lalu," kata Kepala KDEI Taipei Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Ia mengibaratkan Taiwan dengan PDB per kapita sebesar 40.000 dolar AS (Rp594 juta) per tahun sebagai sosok manusia berusia 55 tahun yang sudah memiliki rumah, kendaraan, dan berbagai fasilitas.
PDB Taiwan itu jauh lebih tinggi daripada PDB Indonesia yang baru mencapai 3.000 dolar AS per tahun.
"Hal ini menggambarkan bahwa kesempatan berusaha di Indonesia masih terbuka lebar dan merupakan proses panjang sebelum Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi," ujarnya.
Budi juga mendorong para pengusaha Taiwan untuk tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi komoditas ekspor, melainkan juga peluang pasar yang terus berkembang.
Kepala Bidang Investasi KDEI Taipei Ali Fauzi menambahkan bahwa kondisi perekonomian nasional di Indonesia saat ini sedang stabil di tengah ancaman resesi global.
Hal itu, lanjut dia, membuka peluang investasi bagi investor Taiwan, khususnya di bidang ekonomi hijau, hilirisasi industri, sektor manufaktur yang bisa memberikan nilai tambah, dan pembangunan infrastruktur di kawasan IKN.
KDEI dan Eximbank Taiwan sebelumnya menggelar seminar tentang peluang investasi di Indonesia.
Shao Yi Kuo, selaku Chairman Lealea Enterprise yang telah berinvestasi di Purwakarta, Jawa Barat, sejak 2017, mengaku Indonesia tidak kekurangan tenaga kerja.
"Indonesia didukung oleh bonus demografi, tidak seperti di Taiwan yang populasinya cenderung menurun. Tidak sulit untuk mencari tenaga kerja di Indonesia yang bisa dilatih agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan Taiwan," katanya.
Meski begitu, Indonesia masih perlu pembenahan, khususnya pada sistem birokrasi kepabeanan dan keimigrasian, kata Yi Kuo.
"Namun jika dibandingkan dengan Tiongkok dan Vietnam, saat ini Indonesia masih menjadi lokasi investasi yang kompetitif," kata Lin dari Bondvast Indo Sukses, perusahaan patungan Taiwan-Indonesia yang berinvestasi di Mojokerto, Jawa Timur.
Baca juga: KDEI Taipei siapkan enam "shelter" untuk tampung WNI Taiwan
Baca juga: WNI di Taiwan tak merasa terusik oleh ketegangan politik dengan China
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022