G20 MCWE upayakan pemberdayaan perempuan

23 Agustus 2022 19:45 WIB
G20 MCWE upayakan pemberdayaan perempuan
Ketua Umum G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment (MCWE), Lenny N. Rosalin jelang pertemuan G20 MCWE di Sofitel Nusa Dua, Beach Resort, Bali, Selasa (23/8/2022). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

kita juga ingin belajar dari banyak negara dalam rangka memberdayakan perempuan

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyatakan penyelenggaraan G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment (MCWE) Bali mengusung sejumlah isu dalam rangka mengupayakan pemberdayaan perempuan.

"Jadi kita bicara di sini bagaimana sebetulnya kalau perempuan lebih kita berdayakan agar lebih berkontribusi," ujar Ketua Umum G20 MCWE Lenny N. Rosalin menjelang pertemuan G20 MCWE di Sofitel Nusa Dua, Beach Resort, Bali, Selasa.

Ia mengemukakan konferensi MCWE tahun ini mengangkat tiga tema yang terkait dengan isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, yakni care economy pasca-COVID-19, menutup kesenjangan gender digital, dan kewirausahaan perempuan.

Ia menjelaskan pembahasan tema satu soal care economy pasca-COVID-19 itu tidak terlepas dari data tingkat global, di mana 41 persen perempuan dipekerjakan dalam bidang yang berisiko tinggi terhadap dampak COVID-19 dan berisiko kehilangan pekerjaan serta pengurangan jam kerja.

"Angka itu dibandingkan laki-laki gender gapnya besar, perempuan 41 persen sementara laki-laki hanya 35 persen," kata Lenny yang juga Deputi Bidang Kesetaraan Gender KPPPA.

Baca juga: Deputi: Butuh 60 tahun lebih samakan partisipasi kerja perempuan-pria

Tema kedua yakni menutup kesenjangan gender digital dipilih karena pengguna internet seluler oleh perempuan secara global jauh lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki.

"Jumlah perempuan yang memiliki ponsel secara global juga jauh lebih dibandingkan dengan laki-laki," tuturnya.

Tema ketiga, kewirausahaan perempuan akan mendiskusikan praktik baik dalam pemulihan pascapandemi.

"Kita melihat bahwa pengusaha perempuan mengalami kehilangan pekerjaan yang lebih tinggi daripada laki-laki selama pandemi, termasuk di Eropa dan Asia Tengah dengan masing-masing angka kehilangan pekerjaan 25 persen dan 21 persen," paparnya.

Di Indonesia, ia mengemukakan, sekitar 50 persen pemilik kewirausahaan adalah perempuan, sedangkan UMKM di Indonesia berkontribusi pada 60 persen produk domestik bruto (PDB).

"Maka itu, ini sebagai tema yang kita bahas di G20 karena kita juga ingin belajar dari banyak negara dalam rangka memberdayakan perempuan," ucapnya.

Ia mengharapkan, pertemuan G20 MCWE dua hari ke depan, 24-25 Agustus 2022, dapat mendorong perkembangan dialog terkait dengan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

"Hal ini sesuai dengan tema Presidensi Indonesia yaitu 'Recover Together, Recover Stronger' yang selaras dengan upaya Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan 'Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju'," kata Lenny.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022