Baca juga: Mi Band 7 Pro hadir dengan bahan logam dan layar lebar
Perangkat ini dijadwalkan meluncur di Indonesia pada 29 Agustus dan mulai tersedia pada awal September mendatang.
Traning Director Huawei Device Indonesia Edy Supartono mengatakan Huawei Watch D mampu mengukur tekanan darah dengan tepat dan sama jika dibandingkan alat medis tensimeter, hanya dengan margin of error plus minus 3 mmHg.
“Kami tidak bilang kalau kami adalah perangkat medical equipment, tapi perangkat Watch D ini memiliki kemampuan yang setara dengan perangkat pengukur tekanan darah medical. Jadi margin of error-nya hanya plus minus 3 mmHg,” kata Edy dalam acara “private viewing Huawei” di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Huawei Band 7 resmi meluncur dengan fitur mirip "smartwatch"
Watch D memiliki ukuran 1/25 atau jauh lebih kecil dibanding alat pengukur tekanan darah konvensional, serta berat hanya 1/6-nya atau jauh lebih ringan.
Perangkat ini memiliki daya tekan 1/7 dari tekanan maksimal yang biasa dipakai oleh alat pengukur medis. Didukung micropump, suara yang dihasilkan lebih halus dan hampir tidak terdengar saat Watch D digunakan untuk mengukur tekanan darah.
Edy mengatakan biasanya beberapa jam tangan pintar (smartwatch) diklaim bisa dipakai untuk mengukur tekanan darah tetapi hanya memiliki satu lapis (layer) airbag design. Padahal, lanjutnya, syarat terpenting bisa mengukur tekanan darah sebuah perangkat harus memiliki airbag design dua lapis.
“Itu kenapa kami berani bilang bahwa Watch D ini bisa mengukur equally dengan medical equipment untuk sensor tekanan darahnya karena kami memiliki double layer airbag design,” katanya.
Watch D didesain dengan menggunakan sandwich-like tensile strap dengan dua lapis dan high-strength butterfly clasp yang dapat mengurangi pergeseran atau meningkatkan kestabilan pada saat digunakan di pergelangan tangan.
Baca juga: Huawei boyong jam pintar Watch Fit 2 dan GT 3 Pro ke Indonesia
Huawei Watch D menggunakan TruBP blood pressure measurement algorithm, merupakan salah satu algoritma baru di Huawei yang khusus digunakan untuk mengukur tingkat atau kadar tekanan darah tubuh seseorang. Menurut Edy, fitur TruBP sudah melalui riset selama enam tahun sebelum peluncuran produk untuk bisa mendapatkan algoritma pengukuran tekanan darah.
Edy juga menjelaskan apabila hendak mengukur tekanan darah, pengguna harus dengan memposisikan lengan sejajar dengan jantung dan tubuh harus dalam kondisi rileks agar bisa mendapatkan hasil yang akurat.
Baca juga: Google Pixel Watch diperkenalkan pekan ini
Selain pengukuran tekanan darah, jam tangan pintar ini juga dilengkapi fitur elektrokardiografi (ECG) yang dapat merekam aktivitas kelistrikan jantung dengan TruSeen 5.0++ heart rate detection yang ditingkatkan.
Watch D tidak hanya memberikan hasil pengukuran, melainkan juga dapat digunakan untuk skrining, misalnya apakah seseorang tergolong hipertensi atau tidak.
Selain itu Watch D juga bisa dimanfaatkan sebagai alat pemantauan harian kondisi kesehatan, seperti mengukur kesehatan tidur dan mengukur suhu tubuh, hingga intervensi gaya hidup sehat secara harian yang diintegrasikan dengan aplikasi Huawei Health.
Baca juga: Serba-serbi tidur dan manfaatnya bagi kesehatan
Baca juga: Suunto 5 Peak meluncur untuk tunjang olahraga dan kesehatan
Baca juga: Samsung umumkan pembaruan "software" Galaxy Watch4 Series
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022