Pertumbuhan pembiayaan tersebut terutama ditopang oleh, pertama, pembiayaan mikro dengan tingkat pertumbuhan secara tahunan 31, 13 persen dan, kedua, ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan korporasi dengan tingkat pertumbuhan 24, 95 persen
Direktur Retail Banking PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Ngatari menyebut pembiayaan BSI tersalur senilai Rp191,29 triliun atau tumbuh 18,55 persen secara tahunan di kuartal II 2022.
"Pertumbuhan pembiayaan tersebut terutama ditopang oleh, pertama, pembiayaan mikro dengan tingkat pertumbuhan secara tahunan 31, 13 persen dan, kedua, ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan korporasi dengan tingkat pertumbuhan 24, 95 persen," katanya dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Pertumbuhan pembiayaan juga ditunjang oleh peningkatan pembiayaan konsumen sebesar 21,66 persen secara tahunan, pembiayaan wholesale tumbuh 20,34 persen, pembiayaan kartu tumbuh 22,87 persen, dan gadai emas tumbuh 20,07 persen.
Non Performing Finance (NPF) NPF Nett bank dengan kode di bursa, BRIS itu berhasil dijaga di level 0,74 persen, dengan rasio cash coverage BSI meningkat menjadi 157,93 persen.
Direktur Risk Management BSI Tiwul Widyastuti menyebut BSI berkomitmen terus menyalurkan pembiayaan secara sehat dan berkelanjutan.
“Pembiayaan di wholesale sampai dengan Juni 2022 kita berhasil membooking Rp22,55 triliun dengan quality seluruhnya adalah kolektibilitas 1. Sedangkan untuk pembiayaan retail, total booking di 2022 sampai dengan bulan Juni mencapai Rp33,98 triliun dimana 99,92 persen adalah kolektibilitas 1,” katanya.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi sebelumnya mengatakan ke depan BSI akan menjaga nilai-nilai syariah dengan meningkatkan penyaluran pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan bagi lingkungan.
Hal ini selaras dengan komitmen BSI untuk terus menerapkan prinsip environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola perusahaan) atau ESG yang sesuai aspek keuangan berkelanjutan.
Per Juni 2022, pembiayaan keuangan berkelanjutan BSI telah mencapai Rp50,05 triliun atau 26 persen dari total pembiayaan BSI.
“BSI mencatat pembiayaan terkait ESG terus mengalami peningkatan dan ke depannya akan diakselerasi sehingga perseroan mampu menghadirkan value yang lebih baik kepada para stakeholdernya,” kata Hery.
Baca juga: BSI bukukan pertumbuhan laba bersih 41,31 persen di kuartal II-2022
Baca juga: Wapres : Pemerintah ingin miliki saham di BSI
Baca juga: BSI akan rights issue terbitkan 6 miliar saham baru
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022