• Beranda
  • Berita
  • Komisioner PBB berharap rilis laporan soal Uighur China pekan depan

Komisioner PBB berharap rilis laporan soal Uighur China pekan depan

25 Agustus 2022 20:34 WIB
Komisioner PBB berharap rilis laporan soal Uighur China pekan depan
Sekelompok warga masyarakat dari etnis minoritas Muslim Uighur di Kota Aksu, Daerah Otonomi Xinjiang, China, memainkan alat musik tradisional, Kamis (22/4/2021), sebagai salah satu kegiatan rutin sore hari. Mereka memainkan alat musik untuk mengiringi para penari dari komunitasnya. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/foc.
Komisioner Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis mengatakan masih berencana merilis laporan pada akhir masa jabatannya pekan depan mengenai perlakuan China terhadap minoritas Uighur di Xinjiang.​​​

Komisioner Tinggi Michelle Bachelet, mantan presiden Chile, menghadapi sejumlah kritikan dari masyarakat sipil karena dianggap bersikap terlalu lembek terhadap China selama kunjungan awal tahun ini.

Sejak itu, ia mengatakan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai komisioner karena alasan pribadi.

Laporan itu dikerjakan selama tiga tahun dan dijanjikan selama berbulan-bulan, namun tidak publikasi atas alasan yang tak jelas.

"Kami berupaya keras untuk melakukan apa yang telah saya janjikan," kata Bachelet saat konferensi pers di Jenewa. Ia merujuk pada janji untuk merilis laporan tersebut sebelum akhir masa jabatannya pada 31 Agustus.

Ketika diminta untuk menjelaskan mengapa laporan itu belum dirilis, ia mengatakan perlu waktu untuk memadukan informasi baru dari kunjungannya pada Mei.

Sejumlah kelompok pembela hak asasi manusia (HAM) menuding Beijing melakukan pelanggaran terhadap warga Uighur yang tinggal di kawasan barat, Xinjiang, seperti pemanfaatan buruh paksa secara massal di kamp-kamp penahanan.

China membantah keras tudingan persekusi negara terhadap Uighur, minoritas etnik yang sebagian besar terdiri dari kalangan Muslim dan berjumlah sekitar 10 juta orang.

Pada Juli, Reuters melaporkan bahwa China meminta Bachelet agar mengubur laporan tersebut, menurut sepucuk surat berbahasa China, yang keberadaannya dibenarkan oleh sejumlah diplomat dari negara-negara yang menerimanya.

Bachelet mengonfirmasi pada Kamis telah mendapatkan surat itu, yang katanya ditandatangani sekitar 40 negara lainnya.

Ia menambahkan bahwa kantornya tidak akan meladeni tekanan semacam itu.


Sumber: Reuters

Baca juga: Xinjiang University rilis laporan situasi kerja berbagai etnis

Baca juga: Di Xinjiang, Xi Jinping singgung perkembangan Islam


 

Xinjiang gelar kompetisi olahraga etnis minoritas

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022