"Momentum Presidensi G20 Indonesia harus kita manfaatkan untuk memperkenalkan keragaman budaya dan kearifan lokal kepada dunia internasional," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat malam.
Selain tari, musik, dan lagu dari sejumlah daerah di Indonesia, dipertunjukkan pula musik dan lagu dari India dan Italia dalam acara bertajuk "Rhapsody of the Archipelago” di taman yang baru rampung direvitalisasi itu.
Tercatat Italia sebagai pemegang presidensi sebelumnya, Indonesia sebagai presidensi tahun ini, dan India sebagai presidensi tahun depan disebut troika.
Dalam pertunjukan musik dan tari dari berbagai daerah di Indonesia, para menteri Kabinet Indonesia Maju berkesempatan berjoget bersama para penari cilik.
Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, Menko Airlangga menjelaskan Indonesia mendapat banyak kepercayaan dari dunia Internasional. Setelah memegang keketuaan G20 pada 2022, Indonesia memimpin ASEAN tahun depan.
"Presidensi G20 menjadi peluang bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan dalam bersama-sama memulihkan ekonomi pasca-COVID-19, menjaga keseimbangan global, menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang melalui pemerataan akses vaksin, transisi energi yang adil dan terjangkau, serta transformasi digital dan ketahanan,” kata Airlangga.
Presidensi G20 Indonesia juga mendorong pemulihan sektor budaya melalui global art and culture rocovery fund. "Dana pemulihan seni dan budaya itu akan digunakan untuk memulihkan sektor budaya pasca-COVID-19 di negara-negara G20," ucapnya.
Airlangga mengajak negara-negara G20 untuk bersama-sama menghasilkan manfaat konkret dari penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia sesuai dengan slogan "recover together, recover stronger".
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022