• Beranda
  • Berita
  • Gubernur Jatim sebut Bromo jadi wisata ikonik dengan Suku Tenggernya

Gubernur Jatim sebut Bromo jadi wisata ikonik dengan Suku Tenggernya

27 Agustus 2022 15:17 WIB
Gubernur Jatim sebut Bromo jadi wisata ikonik dengan Suku Tenggernya
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mencoba untuk memotret Gunung Bromo saat membuka Jambore Nasional Fotografer Indonesia (JNFI) 2022 di Pasir Berbisik, Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jumat (26/8/2022) petang. ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim/am.

..bukan cuma keindahan alamnya, tapi juga budaya masyarakat Suku Tengger yang masih tetap memegang tradisi dan nilai-nilai budaya yang luhur,

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan Gunung Bromo menjadi objek wisata yang ikonik dengan masyarakat Suku Tenggernya dan tidak bisa dijumpai di daerah lain.

"Bromo adalah salah satu dari ribuan destinasi wisata Indonesia yang ikonik karena bukan cuma keindahan alamnya, tapi juga budaya masyarakat Suku Tengger yang masih tetap memegang tradisi dan nilai-nilai budaya yang luhur, warisan dari nenek moyang zaman Majapahit," katanya dalam rilis yang diterima Antara di Kabupaten Probolinggo, Jatim, Sabtu.

Menurutnya, keindahan Indonesia sudah diakui oleh dunia, bahkan di Majalah Forbes 2022 menyebutkan bahwa Indonesia ditempatkan di peringkat pertama dalam daftar 50 negara terindah di dunia.

Daftar tersebut disusun berdasarkan jumlah keajaiban alam di setiap lokasi, terumbu karang dan hutan hingga gunung berapi, gletser, dan lainnya. Dari kajian negara terindah di dunia tersebut, Indonesia mendapatkan skor sebanyak 7,77 dari skala 10.

Saat membuka Jambore Nasional Fotografer Indonesia (JNFI) 2022 di Pasir Berbisik, Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat petang (26/8), Khofifah juga mengajak para fotografer Indonesia turut mempromosikan keindahan Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

"TNBTS memiliki daya tarik wisata yang otentik bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Mulai dari view point, kawah Gunung Bromo, Lautan Pasir, dan padang savana," tuturnya.

Khofifah mengatakan pihaknya percaya ungkapan "One Picture is Worth a Thousand Words" yakni sebuah foto atau gambar bisa bermakna, bisa berbicara, lebih banyak ketimbang kata-kata.

"Kekuatan visual yang ditampilkan dari hasil jepretan teman-teman fotografer bisa menjadi bukti keindahan Bromo sehingga mampu menarik banyak wisatawan untuk datang ke sini. Tidak hanya Bromo, tapi berbagai destinasi wisata lain di Jatim," katanya.

Dalam acara JNFI 2022 tersebut, Khofifah juga berkesempatan belajar memotret dari fotografer profesional Indonesia Darwis Triadidan hasil foto berupa warga Bromo lengkap dengan kuda tersebut juga menjadi penanda dibukanya secara resmi JNFI 2022.

"Meski yakin tidak yakin saat mau menjepret tadi, saya seratus persen yakin bahwa keindahan Bromo itu nyata adanya karena diambil dari sudut manapun angle-nya tetap menarik," ujarnya.

Mantan Mensos itu juga mengucapkan terima kasih kepada komunitas fotografer Indonesia yang telah memilih TNBTS khususnya Gunung Bromo sebagai tempat penyelenggaraan JNFI 2022.

"Digelarnya Jambore nasional di TNBTS memberikan kesempatan bagi fotografer Indonesia untuk mengeksplorasi kecantikan Bromo melalui berbagai angle dan suasana," katanya.

"Selamat datang dan terima kasih sudah menyelenggarakan jambore nasional ini di TNBTS. Di tempat yang sangat eksotik itu, teman-teman fotografer tidak akan merasa kehabisan angle untuk dipotret. Salam eksotik dari Bromo," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia JNFI 2022 Andi Kusnadi mengatakan jambore nasional itu merupakan impian bersama yang terwujud dari kepedulian fotografer Indonesia terhadap eksotisme alam. TNBTS secara langsung dipilih karena merupakan ikon andalan dari Jatim dan Indonesia.

"Kami memilih Pasir Berbisik di Gunung Bromo sebagai lokasi jambore nasional karena ikon itu menjadi ciri khas andalan Indonesia dan Jatim sendiri. Semoga gelora dan semangat untuk terus menyelenggarakan giat fotografi di tanah air kian meningkat," kata Andi Kusnadi.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022