Pada final dia membuat kejutan dengan mencetak 63 pukulan atau sembilan di bawah par. Hasil ini sekaligus mengantarkannya ke puncak leaderboard akhir dengan 267 pukulan atau 21 di bawah par.
Selama tiga hari sebelumnya, Prateeptienchai tidak pernah menempati peringkat pertama. Namun, aksinya pada hari terakhir membungkam peserta lainnya, termasuk pegolf Filipina Llyod Jefferson Go yang sebelumnya memimpin.
“Salah satu kunci kesuksesan saya adalah karena putting saya sangat bagus hari ini. Kemenangan ini adalah kemenangan pertama saya di ADT. Trofi ini saya persembahkan untuk orang tua dan semua orang yang mendukung saya,” kata Prateeptienchai usai pertandingan.
Sementara Llyod Jefferson Go berbagi tempat di T2 bersama Paul San (Malaysia), dan Chonlatit Chuenboonngam yang sama-sama 268 pukulan atau 20 di bawah par.
Pegolf asal Amerika Serikat, Sam Gillis, menyusul di posisi kelima dengan 269 atau 19 di bawah par.
Sementara itu, George Gandranata juga membuat kejutan dengan menjadi pegolf Indonesia terbaik setelah mencetak 67 pukulan atau lima di bawah par pada hari terakhir, sehingga total mengumpulkan 276 pukulan atau 12 di bawah par.
Hasil ini membuat George berada di posisi T14 bersama Ervin Chang (Malaysia), Poosit Supupramai (Thailand), Chen Guxin (China), Shahriffuddin Arifin (Malaysia, dan Chanat Sakulpolphaisan (Thailand).
“Saya sendiri merasa surprise dengan hasil akhir ini. Penampilan saya hari ini bagus sekali. Awalnya target saya sebenarnya bisa selesaikan 72 hole karena kondisi kesehatan saya belum pulih. Saya mendapat banyak kesempatan membuat birdie. Saya tidak terlalu mengejar hasil bagus, hanya setiap pada kesempatan membuat birdie, saya coba manfaatkan sebaik-baiknya,” kata George yang baru sembuh dari COVID-19.
Syukrizal S, yang selama dua hari sebelumnya menjadi pegolf Indonesia dengan hasil terbaik harus puas dengan hasil akhir di posisi T24 dengan total 10 di bawah par bersama Koh Deng Shan (Singapura) dan Kevin Akbar yang merupakan pegolf binaan Ciputra Golfpreneur Foundation.
“Iron sama short gamenya kurang bagus hariini. Tapi alhamdulilah sekali masih bisa bermain satu under. Saya berusaha untuk memperbaiki permainan dengan berusaha lebih fokus,” kata Syukrizal.
Adapun Matthew Lumbantoruan asal Indonesia menjadi pegolf amatir terbaik dengan total 290 pukulan atau 2 di atas par.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang hadir pada acara penyerahan hadiah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Ciputra Foundation sebagai penyelenggara, sponsor utama BNI, Asian Tour, dan juga kepada para pegolf yang ikut berkompetisi.
“Kali ini pegolf kita memang belum bisa menjadi juara, tapi mereka sudah menunjukkan perlawanan yang baik. Saya berharap permainan para pegolf Indonesia semakin matang. Semakin banyak turnamen internasional yang diselenggarakan, saya yakin prestasi pegolf kita akan semakin baik,” kata Amali.
Candra Ciputra selaku Managing Director Ciputra Group dan Founder Ciputra Golfpreneur Foundation berharap kontribusi yang diberikan melalui penyelenggaraan turnamen golf dapat memberikan kontribusi untuk perkembangan golf Indonesia.
“Kami mengucapkan apresiasi kepada BNI sebagai sponsor utama dan seluruh pendukung acara turnamen ini atas dukungan dan komitmen yang diberikan kepada kami untuk kompetisi ini. Semoga upaya ini dapat membantu kemajuan prestasi para atlet golf Indonesia di masa mendatang,” katanya.
Baca juga: Jefferson masih puncaki BNI Ciputra Golfpreneur Tournament ADT 2022
Baca juga: Syukrizal pimpin pegolf Indonesia lolos cut-off Ciputra Golfpreneur
Baca juga: Kevin maksimalkan putting pada hari pertama BNI Ciputra Golfpreneur
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022