• Beranda
  • Berita
  • Pengamat: Jokowi hati-hati soal dukungan relawan bagi calon presiden

Pengamat: Jokowi hati-hati soal dukungan relawan bagi calon presiden

28 Agustus 2022 13:57 WIB
Pengamat: Jokowi hati-hati soal dukungan relawan bagi calon presiden
Pengamat Politik dari Universitas Widya Mandira Kupang, Marianus Kleden. ANTARA/Aloysius Lewokeda

... mengatakan ke relawan ojo kesusu atau jangan tergesa-gesa, ini menunjukkan Jokowi bertindak hati-hati karena menjaga perasaan Megawati...

Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira di Kupang, Marianus Kleden, mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertindak secara berhati-hati terkait dukungan relawan Jokowi bagi calon presiden pada Pemilu 2024.

"Jokowi mengatakan ke relawan ojo kesusu atau jangan tergesa-gesa, ini menunjukkan Jokowi bertindak hati-hati karena menjaga perasaan Megawati," kata dia, ketika dihubungi di Kupang, Minggu.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan langkah Jokowi mengingatkan sukarelawan di kelompok Bravo 5 untuk tidak buru-buru mendukung calon presiden pada Pemilu 2024 dalam Rapimnas Sukarelawan Bravo 5, di Jakarta, Jumat (26/8).

Bravo 5 merupakan organisasi massa yang dibina dan dikelola pada elit nasional serta banyak purnawirawan TNI, salah satunya Luhut Pandjaitan, dan dipimpin mantan Wakil Panglima TNI, Letnan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi. Kelompok ini eksis pada masa kampanye 2014 dan 2019 untuk memenangkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan Jokowi-KH Ma'ruf Amin.

Baca juga: Viva Yoga sebut 514 DPD PAN usulkan Zulkifli Hasan jadi capres

Kleden mengatakan, peringatan dari Jokowi itu menunjukkan dia menjaga perasaan Megawati yang mau mencalonkan Puan Maharani pada Pilpres 2024 yang tingkat elektabilitasnya masih rendah. Jokowi pada dua Pemilu sebelumnya juga diusung secara total oleh Megawati melalui PDI Perjuangan, karena sistem Pemilu Indonesia belum memungkinkan seorang calon independen turut berlaga dalam kontestasi Pemilu.

Namun jika pada akhirnya Puan Maharani tidak diajukan jadi calon presiden, kata Kleden, maka pilihan PDI Perjuangan kemungkinan besar jatuh pada Ganjar Pranowo sebagai kader PDI Perjuangan yang saat ini menjabat gubernur Jawa Tengah. Sama dengan Jokowi, Pranowo juga bukan seorang pemimpin partai politik.

Baca juga: Surya Paloh sebut NasDem masih dinamis usung bakal capres

"Ini bisa terjadi karena dari puncak pimpinan PDI Perjuangan juga menegaskan bahwa Megawati adalah nasional sejati yang tidak akan mengorbankan negara demi keluarga," katanya.

Ia mengatakan di tengah berbagai kemungkinan yang bisa terjadi inilah yang membuat Jokowi mengingatkan para relawan pendukungnya yang mendukung Pranowo jadi calon presiden agar tidak tergesa-gesa.

Baca juga: Algoritma: Ada peluang muncul figur baru capres Pemilu 2024

Ia mengatakan peringatan ini bukan berarti mensinyalir Jokowi mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. "Peringatan ini artinya Jokowi menginginkan agar pernyataan dukungan dari relawan perlu menunggu momentum yang tepat," katanya.

Jokowi, kata dia tentu sangat memahami konstalasi politik saat ini dan tahu apa yang harus dilakukan karena Jokowi adalah negarawan yang pandai mendayung di antara dua arus yaitu kepentingan negara atau publik dan kepentingan keluarga atau pribadi.

Baca juga: Jokowi minta relawan tak buru-buru tentukan dukungan

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022