Disiarkan situs resmi klub, Sabtu, Tuchel menjelaskan Chelsea mengawali pertandingan dengan kuat, namun sempat kehilangan ritme dan pada akhirnya mereka harus bermain dengan 10 pemain ketika Conor Gallagher menerima kartu merah kedua.
"Kami berada dalam kendali penuh selama 20 atau 25 menit pertama. Kami memiliki peluang besar dengan Ruben (Loftus-Cheek) dan penalti, yang sedikit offside tetapi terlihat sangat aneh di perangkat seluler kami," ujar Tuchel.
Baca juga: Brace Raheem Sterling bantu Chelsea menang 2-1 atas Leicester City
"Lalu tiba-tiba Anda tertinggal satu pemain dan setelah sepak pojok bagi kami, peluang bagus untuk mencetak gol melalui bola mati. Kami ceroboh lagi pada bola mati dan kebobolan serangan balik," sambung dia.
"Itu adalah keputusan yang buruk dari Conor dan itu memberi Anda kerugian besar dalam kondisi ini, di mana kami berasal dari kekalahan dan itu sangat panas," pungkasnya.
Pelatih asal Jerman itu menilai, timnya mampu bangkit dengan mencetak dua gol melalui Raheem Sterling, namun mereka harus kebobolan satu gol yang menurutnya tidak perlu.
Tuchel menjelaskan, dirinya senang Raheem Sterling mampu menunjukkan tajinya dengan memborong dua gol pada pertandingan ini.
"Itu perlu karena kami membutuhkan dia (Sterling) untuk mencetak gol. Itu yang dia lakukan dan dia akan mencetak gol. Saya bisa merasakan dia tidak senang karena dia ingin mencetak lebih banyak dan memiliki lebih banyak peluang," pungkas Tuchel.
Baca juga: Hasil undian Piala Liga: City lawan Chelsea, Villa tantang MU
Baca juga: FA denda Tuchel karena komentari wasit saat kontra Tottenham
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022