Unggahan pada 4 Agustus 2022 di Facebook itu juga membubuhkan tangkapan layar berisi kabar penularan cacar monyet yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes.
Nyamuk Aedes, menurut Wikipedia, merupakan serangga yang bisa ditemui di kawasan tropis. Nyamuk itu dikenal menyebabkan beberapa gangguan kesehatan layaknya demam berdarah hingga demam kuning.
"Wow, jadi kita bisa tertular Cacar Monyet dari gigitan Nyamuk! Wow!," demikian isi narasi yang ada di Facebook.
Lantas, benarkah cacar monyet menular lewat gigitan nyamuk?
Penjelasan:
Epidemiologi dan dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Nebraska Ali Khan menolak narasi tersebut.
"Tidak ada data laboratorium atau epidemiologi yang mendukung penularan cacar monyet lewat gigitan nyamuk, dan banyak data yang menyangkal diagnosis itu, dan mendukung kontak langsung," kata Ali Khan menlansir USA Today.
Kementerian Kesehatan juga menjelaskan cacar monyet dapat menular ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. Biasanya adalah hewan pengerat dan primata.
"Risiko tertular monkeypox dari hewan dapat diturunkan dengan meminimalisir atau menghindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan sakit atau mati, termasuk daging dan darahnya," berikut keterangan yang dimuat Kemenkes.
Klaim: Cacar monyet menular lewat gigitan nyamuk
Rating: Hoaks
Cek fakta: Misinformasi! Cacar monyet menular melalui udara
Cek fakta: Hoaks! Vaksin AstraZeneca sebabkan cacar monyet
Baca juga: CDC: Sangat sedikit di AS yang mendapat seri vaksin cacar monyet penuh
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022