Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Supreme Audit Institution G20 (SAI20) 2022 yang perdana dilaksanakan pada 29-30 Agustus 2022 dihadiri oleh 12 negara, yakni delapan negara hadir secara langsung dan empat negara hadir secara virtual.
Adapun 12 negara tersebut yakni Indonesia, Australia, Argentina, Brasil, Saudi Arabia, Korea Selatan, India, dan Rusia, yang hadir secara langsung. Sementara yang hadir secara virtual adalah Meksiko, Afrika Selatan, Tiongkok, dan Turki.
"KTT kali ini akan diselenggarakan dengan agenda mengadopsi aturan tata cara atau rules of procedure serta mengesahkan komunike SAI20," kata Isma dalam Pembukaan KTT SAI20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin.
Baca juga: BPK RI pimpin penyusunan Draf Komunike SAI20
Dengan adanya aturan tata cara, ia menilai berbagai proses internal serta pengambilan keputusan SAI20 akan lebih lancar dan pasti. Selain itu, rules of procedure juga memberikan arahan bagi pengaturan operasional SAI20.
Mengingat dinamika lingkungan yang begitu pesat, aturan tata cara itu diposisikan sebagai dokumen yang dapat berkembang lebih adaptif dan responsif.
Sementara itu, komunike SAI20 yang akan disahkan pada KTT bertujuan untuk menunjukkan komitmen bersama relevansi SAI20 kepada masyarakat, pemerintah, parlemen, dan pemangku kepentingan lainnya.
Untuk mewujudkannya, Isma menyebutkan SAI20 berupaya melakukan kolaborasi efektif di kalangan lembaga pemeriksa negara dan bersama pemerintah dalam komunitas G20 guna memastikan pelaksanaan komitmen, peran, dan rekomendasi SAI20 dapat diterima oleh pemerintah.
"Komunike SAI20 menyatakan keinginan untuk berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, guna menyatukan upaya bersama dengan lembaga pemeriksa negara di negara-negara G20 untuk memberi nilai tambah bagi masyarakat dunia dalam menghadapi ketidakpastian kompleksitas perubahan yang pesat dan senantiasa berkembang di dunia," tuturnya.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022