"Kami lagi menjajaki, apa saja yang bisa kami kerjakan. Yang pasti kami ingin nol emisi," kata Direktur Utama PT TransJakarta, M Yana Aditya di Jakarta, Senin.
Penjajakan kerja sama itu dilakukan saat jajaran TransJakarta mengadakan pertemuan dengan Wali Kota Los Angeles sehari menjelang forum Urban 20 (U20).
Selain penjajakan kerja sama, dalam kesempatan itu keduanya juga membahas terkait upaya mewujudkan transportasi ramah lingkungan untuk mendukung nol emisi.
"Nanti menjadi bahan untuk kami bisa dikembangkan, kerja sama antara Jakarta dengan Los Angeles utamanya masalah pengembangan TransJakarta," katanya.
Baca juga: Transjakarta ubah rute uji coba tiga bus listrik dari tiga pabrikan
Baca juga: TransJakarta uji coba mobil listrik untuk angkot
Wali Kota Los Angeles Eric Michael Garcetti menyatakan, Jakarta dan Los Angeles memiliki kerja sama kota kembar (sister city).
Kedua kota juga memiliki persamaan di antaranya jumlah penduduk yang hampir sama, yakni 10 juta orang serta memiliki permasalahan di antaranya kemacetan dan polusi.
"Kemacetan, polusi, pembangunan ekonomi, tantangannya sama. Kami saling berbagi sebagai 'sister city'," katanya.
Kedua kota juga memiliki tujuan sama, menciptakan nol emisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Terkait bus listrik, lanjut dia, di kota yang berada di kawasan pantai yimur Amerika Serikat itu terdapat sekitar 3.000 bus transportasi umum, sekitar 300 di antaranya sudah berbahan bakar listrik.
Ia menargetkan hingga 2030, seluruh armada atau 100 persen sudah berbahan bakar listrik.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Los Angeles tersebut juga memanfaatkan layanan bus listrik untuk berkeliling di sekitar Jakarta.
Sedangkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan hingga akhir 2022 sebanyak 100 bus listrik TransJakarta. Saat ini, sudah ada sebanyak 30 unit bus TransJakarta yang berbasis listrik.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022