Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan santunan uang duka senilai Rp5 juta kepada keluarga Aditiya Eka Putranda anggota suporter PSS Sleman yang menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia pada Minggu (28/8) dini hari.suporter dan masyarakat untuk waspada ketika beraktivitas di jalan pada malam hari
Santunan diserahkan langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di rumah duka Modinan, Banyuraden, Gamping, Senin.
"Mewakili pribadi dan Pemkab Sleman, saya menyampaikan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa yang menimpa Aditiya. Saya mendoakan agar almarhum Aditiya husnul khatimah serta keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan," kata Kustini.
Bupati Sleman mengaku prihatin dan menyayangkan atas kejadian ini dan ke depannya Pemkab Sleman akan mengintensifkan kerja sama dengan pihak Kepolisian dalam meningkatkan pengawasan untuk menghindari kejadian serupa.
"Saya mengimbau rekan-rekan suporter dan masyarakat untuk waspada ketika beraktivitas di jalan pada malam hari," katanya.
Baca juga: Bupati Sleman minta polisi usut tuntas kasus kematian suporter PSS
Baca juga: Polisi bantah ada suporter sepak bola meninggal pascaricuh di Sleman
Sementara Ayah dari almarhum Aditiya, Ponijo menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sleman telah meluangkan waktu untuk bersilaturahmi.
"Saya mewakili keluarga almarhum Aditiya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sleman dan Ibu Bupati atas kunjungan dan bantuannya," katanya.
Peristiwa penganiayaan yang menimpa almarhum Aditiya terjadi Minggu 28 Agustus dini hari sekitar pukul 00.15 WIB di palang pintu kereta api Dusun Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping yang dilakukan oleh sekelompok orang.
Kejadian penganiayaan tersebut menimpa tiga orang suporter PSS Sleman yang hendak pulang setelah menonton laga PSS Sleman melawan Persebaya di Stadion Maguwoharjo, Depok.
Tiga korban atas nama Ardiansyah Bagus Setiawan dan Gandung mengalami luka sayatan dan pukulan benda tumpul, serta Aditiya Eka Putranda meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.
Baca juga: Kepolisian pisah suporter Persija dan Bali United antisipasi cekcok
Sementara Ayah dari almarhum Aditiya, Ponijo menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sleman telah meluangkan waktu untuk bersilaturahmi.
"Saya mewakili keluarga almarhum Aditiya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sleman dan Ibu Bupati atas kunjungan dan bantuannya," katanya.
Peristiwa penganiayaan yang menimpa almarhum Aditiya terjadi Minggu 28 Agustus dini hari sekitar pukul 00.15 WIB di palang pintu kereta api Dusun Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping yang dilakukan oleh sekelompok orang.
Kejadian penganiayaan tersebut menimpa tiga orang suporter PSS Sleman yang hendak pulang setelah menonton laga PSS Sleman melawan Persebaya di Stadion Maguwoharjo, Depok.
Tiga korban atas nama Ardiansyah Bagus Setiawan dan Gandung mengalami luka sayatan dan pukulan benda tumpul, serta Aditiya Eka Putranda meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.
Baca juga: Kepolisian pisah suporter Persija dan Bali United antisipasi cekcok
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022