Pemerintah Kota Surakarta akan melakukan koordinasi dengan pihak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terkait tingginya tarif sewa sekaten yang dikeluhkan oleh sejumlah pihak.Rp12 juta ya kemahalen kalau cuma untuk sekaten
"Kami akan koordinasi dengan pihak keraton," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Senin.
Ia mengatakan sejauh ini belum ada pembicaraan dengan pihak keraton sebagai penyelenggara sekaten. Meski demikian, ia memastikan akan segera ada tindak lanjut dari Pemkot Surakarta.
Sebelumnya, beredar selebaran informasi mengenai tarif sewa stan di sekaten. Untuk tarif yang dikenakan kepada pihak penyewa mulai dari Rp2,5 juta-12 juta. Terkait dengan tarif hingga belasan juta tersebut, ia mempertanyakannya.
"Kalau Rp12 juta ya kemahalen kalau cuma untuk sekaten," katanya.
Baca juga: Yogyakarta akan gelar Pasar Malam Sekaten dua tahun sekali
Baca juga: 90 persen lahan Sekaten sudah disewa
Sementara itu, sekaten kali ini merupakan penyelenggaraan kali pertama setelah dua tahun vakum akibat pandemi COVID-19. Pada tahun ini, sekaten yang diselenggarakan untuk menyambut hari Maulid Nabi Muhammad SAW ini akan digelar di Alun-Alun Utara Keraton Solo selama 16 September-16 Oktober 2022.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat KP Dani Nur Adiningrat enggan memberikan penjelasan terkait tingginya tarif sewa stan sekaten.
Ia hanya menjelaskan mengenai penyelenggaraan sekaten yang terdiri dari upacara adat dan pasar malam.
"Untuk pasar malemnya kami pihak ketigakan, kalau upacara adat kami tidak tahu-menahu," katanya.
Baca juga: Keraton Kasepuhan Cirebon tiadakan penabuhan gamelan sekaten
Sementara itu, sekaten kali ini merupakan penyelenggaraan kali pertama setelah dua tahun vakum akibat pandemi COVID-19. Pada tahun ini, sekaten yang diselenggarakan untuk menyambut hari Maulid Nabi Muhammad SAW ini akan digelar di Alun-Alun Utara Keraton Solo selama 16 September-16 Oktober 2022.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat KP Dani Nur Adiningrat enggan memberikan penjelasan terkait tingginya tarif sewa stan sekaten.
Ia hanya menjelaskan mengenai penyelenggaraan sekaten yang terdiri dari upacara adat dan pasar malam.
"Untuk pasar malemnya kami pihak ketigakan, kalau upacara adat kami tidak tahu-menahu," katanya.
Baca juga: Keraton Kasepuhan Cirebon tiadakan penabuhan gamelan sekaten
Baca juga: Sultan HB X buka Pameran Sekaten 2019
Baca juga: Gunungan Grebeg Maulid jadi rebutan warga
Baca juga: Gunungan Grebeg Maulid jadi rebutan warga
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022