Produser Kim Min-ki dan sutradara Lee Hwan-kyung dari Korea Selatan yang menggarap film asli "Miracle in Cell No.7" percaya bahwa versi remake Indonesia yang diproduksi oleh Falcon Pictures akan sukses besar.Dibandingkan trailer yang dibuat oleh negara lain, ini luar biasa kualitasnya
"Dari melihat trailer-nya aja, saya percaya film ini bisa sukses bahkan melampaui film Korea-nya. Saya sangat terharu saat melihat trailer-nya," kata Lee Hwan Kyung saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.
"Sependengaran saya dari Erika (produser) targetnya lima juta penonton. Semoga setelah pemutaran perdana, target ini tercapai," imbuhnya.
Kim Min-ki menambahkan, trailer film "Miracle in Cell No. 7" versi Indonesia adalah trailer yang kualitasnya paling bagus di antara negara lain yang pernah mengadaptasi film tersebut. Diketahui, film tersebut sebelumnya memang telah diadaptasi oleh beberapa negara termasuk Turki dan Filipina.
Baca juga: Para pemain isi lagu tema baru "Miracle On Cell No 7"
"Kami sudah melihat trailer-nya. Dibandingkan trailer yang dibuat oleh negara lain, ini luar biasa kualitasnya," ujar Kim Min-ki.
"Jadi mungkin yang versi Indonesia ini adalah yang paling mirip dan paling real dengan versi Korea," tambahnya.
Lee Hwan-kyung kemudian menggarisbawahi poin yang sangat dia perhatikan dan apresiasi saat melihat trailer "Miracle in Cell No.7" versi Indonesia, yakni sutradara Hanung Bramantyo yang sukses mengarahkan film, aktor dengan kemampuan akting yang baik, serta Falcon Pictures selaku rumah produksi.
"Pertama kali saya melihat para pemainnya, saya langsung bisa menebak mereka memerankan karakter apa. Jadi, casting-nya yang dilakukan Hanung sangat tepat. Saya pikir karakternya cocok dengan penampilan mereka," kata Lee.
"Saat melihat trailer, yang terlihat adalah sutradara sangat baik dalam menggambarkan perasaan. Tokoh disabilitas yang diperankan Vino sangat baik pembawaannya. Jadi tidak seperti yang kita pikirkan, terlihat bahwa (karakter yang diperankan Vino) bukan sebatas orang yang punya keterbelakangan," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Lee juga mengungkap respon dari para aktor yang memerankan film "Miracle in Cell No.7" di Korea Selatan saat mengetahui bahwa film tersebut akan dibuat versi Indonesia. Menurutnya, para aktor sangat senang mengingat Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia.
Baca juga: Cerita Vino G Bastian dalami peran sebagai penyandang disabilitas
"Mereka tahu penduduk Indonesia adalah terbesar keempat di dunia. Jadi begitu tahu film ini akan di-remake di sini, mereka sangat senang," ujar Lee.
Dengan adanya remake versi Indonesia, Kim Min-ki dan Lee Hwan-kyung berharap penonton Indonesia dapat menebarkan kasih sayang kepada orang-orang di sekitar terutama keluarga, seperti yang digambarkan dalam film tersebut.
"Di Korea sendiri, setelah film ini diputar, setelah menonton filmnya, mereka (penonton) menelepon keluarganya, menelepon ayahnya, untuk mengekspresikan kasih sayang mereka," ujar Kim Min-ki.
"Film ini kan menggambarkan kasih sayang. Jadi kami berharap teman-teman juga bisa menebarkan kasih sayang itu," tambah Lee Hwan-kyung.
Ketika ditanya soal kemungkinan adanya sekuel atau spin-off mengenai film "Miracle in Cell No.7", Kim Min-ki mengatakan pihaknya belum memikirkannya meski film tersebut sukses menjadi film yang sangat populer di seluruh dunia.
"Sutradara (Lee Hwan-kyung) ini sibuk sekali. Selain mengurus drama musikal, dia juga menggarap K-Drama. Jadi banyak list di agendanya sehingga belum terpikirkan untuk buat spin-off atau sekuelnya," kata Kim Min-ki.
"Miracle in Cell No.7" versi Indonesia akan tayang perdana di bioskop pada 8 September mendatang. Film ini dibintangi oleh Vino G. Bastian, Grace, Indro Warkop, Tora Sudiro, Indra Jegel, Rigen, Denny Sumargo, Bryan Domani, Teuku Rifnu Wikana, dan Marsha Timothy.
Baca juga: Bryan Domani alami kesulitan saat syuting "Miracle In Cell No.7"
Baca juga: Vino G Bastian tegaskan "Miracle In Cell No.7" bukan film plagiat
Baca juga: Cerita Andmesh bawakan "soundtrack" film "Miracle In Cell No.7"
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022