Salah satu korban kebakaran bernama Indra Firmanto di Simprug mengaku setuju dengan rencana akan dipindahkan asalkan lokasi tidak jauh dari rumah.
“Mau saja direlokasi, tapi lokasinya jangan jauh-jauh dari lokasi kebakaran,” kata Indra di lokasi berdasar keterangan tertulis, Rabu.
Indra menjelaskan alasannya tak ingin jauh dari rumah lantaran keluarganya di kawasan Simprug sudah tinggal sejak lama.
Menurut dia, seluruh aktivitas keluarganya, mulai dari pendidikan anaknya hingga tempat usahanya sebagai pedagang makanan berada di kawasan Simprug.
“Kalau direlokasi ke tempat yang jauh saya enggak mau. Karena anak sekolah apa-apa di sini. Kalau orang kerja mungkin bisa saja direlokasi ke tempat yang jauh, tapi kan kita jualan,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan memindahkan warga korban kebakaran Simprug ke rumah sederhana sewa (rusunawa).
Namun, ia mengaku belum mengetahui secara pasti tempat untuk relokasi korban kebakaran di kawasan Simprug Golf II, Jakarta Selatan.
"Nanti kan didata dan dicek kembali, ya. Habis itu baru dicarikan tempat yang terbaik untuk para korban," kata Ariza saat ditemui di GOR Ciracas, Jakarta Timur, pada Jumat (26/8).
Di sisi lain, Riza membenarkan kawasan pemukiman padat penduduk yang habis dilalap api tersebut merupakan zona hijau yang seharusnya menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Politisi Partai Gerindra ini mengklaim, pihaknya tidak akan melakukan pembangunan pemukiman warga kembali di lokasi tersebut.
"Apalagi saat ini kan Jakarta masih kekurangan lahan untuk dibangun kawasan hijau. Sebagaimana diketahui, luas zona hijau di Jakarta masih 9 persen dari capaian yang seharusnya 30 persen," kata Ariza.
Peristiwa kebakaran yang terjadi di Jalan Simprug Golf, Jakarta Selatan terdapat 133 kepala keluarga (KK) dan 398 jiwa terdampak kebakaran yang terjadi pada Minggu (21/8) pagi yang mengungsi di sembilan titik.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022