Sebelum menuju lokasi penambangan, pada Kamis sekitar pukul 11.15 Waktu Indonesia Timur (WIT), Presiden Jokowi bersama rombongan mendengarkan penjelasan tentang pengerjaan pertambangan bawah tanah yang disampaikan oleh Senior Vice President Underground PT. Freeport Indonesia Hengki Rumbink.
"Shaft ini bisa mengangkut beban hingga 38 ton dan mencapai ketinggian 225 meter dengan waktu tempuh kurang dari 1 menit," kata Hengki di GBC Mimika.
Untuk menuju lokasi penambangan, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana harus menaiki elevator "shaft" yang bisa menampung 300 orang.
Dari lokasi tersebut, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bersama rombongan melanjutkan perjalanan menggunakan kereta khusus dengan menempuh jarak 400 meter.
Baca juga: Presiden bangga putra-putri Indonesia ambil peran optimalkan SDA Papua
Baca juga: Presiden: Indonesia bergerak lebih maju lewat 5G Smart Mining
Baca juga: Presiden luncurkan teknologi 5G mining PTFI di Papua
Setelah turun dari kereta, Presiden kemudian berjalan kaki menuju GBC Unloading Station untuk menyaksikan proses bongkar muat hasil tambang dari kereta listrik tanpa awak.
Setelah berada di sana selama hampir satu jam, Presiden dan Ibu Iriana meninggalkan GBC underground menuju Tera Shop, Kabupaten Mimika, untuk menghadiri peluncuran teknologi "5G mining".
Dalam perjalanan menuju pertambangan bawah tanah, Presiden Jokowi singgah di Deep Mill Level Zone (DMLZ) underground, Kabupaten Mimika. Di tempat itulah terdapat Masjid Al Baabul Munawwar dan Gereja Oikumene Soteria.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana mengagumi rumah ibadah yang bukan saja unik, namun mencerminkan sebuah toleransi yang sangat tinggi.
Baca juga: Presiden lihat sejarah pertambangan Freeport Indonesia di Grasberg
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Tampak pula Presiden Komisaris PT. Freeport Indonesia Richard Adkerson dan Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Tony Wenas.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022