• Beranda
  • Berita
  • Wamenparekraf: Saatnya Indonesia jadi "trendsetter" fesyen muslim

Wamenparekraf: Saatnya Indonesia jadi "trendsetter" fesyen muslim

1 September 2022 21:44 WIB
Wamenparekraf: Saatnya Indonesia jadi "trendsetter" fesyen muslim
Koleksi fesyen muslim lokal Genogani saat ditampilkan di konferensi pers dan trunk show Muslim Fash Forward Tokopedia, Kamis (1/9/2022) (ANTARA/Suci Nurhaliza)
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan bahwa sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, sudah saatnya Indonesia menjadi produsen unggulan dan trendsetter atau pencipta tren fesyen muslim.

"Sudah saatnya kita tidak hanya menjadi konsumen, namun juga menjadi produsen unggulan dan bahkan menjadi trendsetter untuk produk modest fashion dunia. Dengan perkembangan teknologi yang ada, saya yakin kita bisa mewujudkan hal ini," kata Angela dalam sambutannya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Angela memaparkan bahwa menurut data State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2019-2020, konsumsi fesyen muslim dunia akan mencapai 402 miliar dolar AS (sekitar Rp5,9 ribu triliun) pada tahun 2024. Indonesia sendiri, konsumsi fesyen muslim akan mencapai 21 miliar dolar AS (sekitar Rp312,4 triliun) dengan pertumbuhan 18,2 persen.

Sehingga, menurut Angela, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) fesyen muslim perlu mulai menggarap peluang tidak hanya di dalam negeri, tapi juga untuk melakukan ekspor.

"Pemerintah serius dalam mendorong dalam mendorong pertumbuhan UMKM go digital, tidak hanya dari segi jumlah tapi juga dari segi kualitas. Tidak hanya sekadar masuk ke dalam platform online, tapi para UMKM perlu memiliki skill untuk berjualan secara online sehingga bisa menjamin pengembangan dan keberlanjutan usaha mereka," imbuh Angela.

Kemenparekaf sendiri, kata Angela, berkomitmen dalam mendukung UMKM ekraf untuk go digital mulai dari onboarding sampai pendampingan pemasaran, pemasaran, akses pembiayaan, dan berbagai insentif lainnya.

Selain itu, lanjut dia, Kemenparekraf juga berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mendukung eksistensi modest fashion lokal di Tanah Air bahkan di mancanegara lewat berbagai ajang bergengsi.

"Saat ini, demand terhadap modest fashion sangatlah besar baik dalam negeri maupun global. Jadi, tinggal bagaimana kita terus berkolaborasi untuk mendorong supply modest fashion Indonesia bisa semakin kompetitif di era digital ini," kata Angela.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti mengatakan, salah satu program yang digagas pemerintah untuk mempermudah UMKM melakukan ekspor adalah Modest Fashion Founders Fund.

"Untuk modest, kita punya program Modest Fashion Founders Fund, ini mempertemukan pendiri modest fashion dengan para investor dan mempersiapkan mereka untuk masuk ekspor," kata Yuana.

"Kita berharap nilai ekspor fesyen tetap jadi nomor satu, tetapi bergeser ke modest. Perkembangan agama Islam kan semakin tinggi apalagi di Eropa, itu kan pangsa pasar yang potensial," imbuhnya.

Baca juga: Gonegani, Deenay, dan DOA siap luncurkan koleksi terbaru

Baca juga: Kemenperin gelar pameran produk pengusaha muslim fesyen hingga kuliner

Baca juga: Ketersediaan bahan untuk "modest fashion" diharapkan lebih banyak lagi




 

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022