Pabrikan otomotif DFSK menilai kendaraan listrik (EV) bisa menjadi salah satu solusi untuk menghadapi dan mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), sekaligus mendukung lingkungan yang hijau dan operasional yang efisien.Kendaraan cukup membutuhkan biaya energi sebesar Rp200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.
Baca juga: DFSK Gelora E jadi "feeder" LRT Kota Palembang
Marketing Head PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi dalam keterangan yang diterima pada Jumat mengatakan, EV membebaskan para penggunanya dari penggunaan BBM dan memberikan langkah kontribusi dalam menjaga alam sekitar dari emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan bermotor.
Selain itu, EV juga sangat cocok digunakan sebagai kendaraan operasional karena menawarkan efisiensi tinggi yang bisa mengurangi biaya operasional melalui penggunaan energi yang lebih sedikit serta perawatan yang minim.
"DFSK melihat bahwa rencana kenaikan harga BBM menjadi salah satu momok yang cukup memberatkan dunia usaha karena akan berpengaruh terhadap biaya operasional sehari-hari," kata Achmad.
Baca juga: DFSK bukukan lebih dari Rp107,4 miliar transaksi selama GIIAS 2022
"Kondisi ini bisa saja dihindari, dan bahkan menekan biaya operasional usaha melalui DFSK Gelora E yang 100 persen menggunakan teknologi Battery Electric Vehicle (BEV) yang efisien, ramah lingkungan, dan pastinya sangat fungsional dalam mendukung kelancaran usaha," imbuhnya.
Ia melanjutkan, DFSK Gelora E sebagai kendaraan ramah lingkungan 100 persen didukung listrik sehingga nihil emisi karbon gas buang.
Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE) yang banyak digunakan oleh kendaraan-kendaraan komersial ringan umumnya, kini sudah berganti dengan motor listrik sebagai penggerak dan baterai listrik sebagai sumber tenaga.
Baterai yang digunakan sudah menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH, dan sanggup untuk menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 KM. Untuk pengisiannya tidak memerlukan waktu yang lama berkat dukungan fast charging sehingga pengisian daya 20-80% hanya membutuhkan waktu 80 menit.
Baca juga: DFSK dan Transjakarta uji coba Gelora E untuk angkot JakLingko
Selain mengusung konsep kendaraan yang ramah lingkungan, DFSK Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan.
Kendaraan cukup membutuhkan biaya energi sebesar Rp200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.
Soal keamanan,DFSK Gelora E sudah mengadopsi langkah-langkah perlindungan seperti perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (hingga standar IP67), dan sistem perlindungan baterai yang ketat untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrim.
Kendaraan fungsional ini hadir ditawarkan dalam 2 varian, yakni Minibus dan Blind Van yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan usaha konsumen di Indonesia.
Baca juga: Taktik Chery masuk pasar otomotif premium Indonesia lewat Tiggo Series
Baca juga: DFSK bawa spesial show Mini EV hingga Program Merdeka di GIIAS 2022
Baca juga: Deretan fitur "zona nyaman" anak dan orangtua di Wuling New Cortez
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022