Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arief Satria menyatakan civitasnya siap mencermati dan melaksanakan lima tugas dari Presiden Jokowi baik dari aspek pendidikan, inovasi pangan untuk memperkuat ekonomi, maupun pengabdian masyarakat.Oleh karena itu bahan pangan lokal harus kita dorong inovasinya, agar produktivitas semakin tinggi, kemudian juga memiliki daya saing
Arief Satria saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Jumat, menegaskan bahwa guncangan krisis global harus dimaknai dengan kaca mata positif dan merupakan momentum untuk semakin meningkatkan kemandirian pangan berbasis pada bahan pangan lokal.
"Oleh karena itu bahan pangan lokal harus kita dorong inovasinya, agar produktivitas semakin tinggi, kemudian juga memiliki daya saing," ujarnya.
Arief berpandangan, produk-produk pangan lokal tidak semata-mata untuk kebutuhan pangan di Indonesia, tetapi ke depan juga bisa berkontribusi untuk stok pangan dunia.
Menurutnya, secara garis besar, Presiden Jokowi menugaskan kepada IPB agar inovasi terus didorong, agar agromaritim terus diperkuat dan bisa menghasilkan produk-produk yang meningkatkan daya saing ekonomi.
Selain itu, IPB dengan segala inovasi dan risetnya perlu bisa masuk ke seluruh pelosok tanah air untuk menebar inspirasi, added value (nilai tambah) bagi petani-petani, pelaku-pelaku agromaritim di Indonesia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengemukakan bahwa tahun ini semua negara di dunia dihadapkan pada ujian yang sama dan tantangan yang sama, yakni ancaman perubahan iklim, dinamika geopolitik global yang berdampak pada krisis pangan, krisis energi dan krisis finansial.
"Krisis kemanusiaan ada di depan mata kita, 340 juta penduduk dunia di 82 negara mengalami kerawanan pangan yang sangat serius. Kenaikan indeks harga pangan global mencapai rekor tertinggi, biaya logistik jalur laut meningkat tiga kali lipat. Meningkatnya biaya produksi pupuk yang berdampak pada peningkatan biaya produksi pangan dan petani," ungkapnya.
Presiden pun memberikan lima tugas kepada IPB yakni pertama mengembangkan riset agromaritim untuk menghasilkan inovasi tepat guna, kedua memperluas penyebaran inovasi pangan ke berbagai pelosok Indonesia, memperluas kemitraan dengan berbagai stakeholder, ketiga mengembangkan program-program studi kekinian dan kurikulum yang adaptif.
Keempat menyiapkan early warning zoonosis untuk menghadapi penyakit infeksius yang bersumber dari hewan dan kelima IPB perlu memperkuat sinergi dengan industri dalam riset dan pemanfaatan hasil-hasil riset, mempelopori sinergi hasil kolaborasi riset dan pemanfaatannya dengan industri, serta menjadikan kampus, sebagai jembatan dengan dunia industri.
Baca juga: Presiden Jokowi beri 5 tugas ke IPB, soal pangan hingga penyakit hewan
Baca juga: Himpunan Alumni IPB: Penghargaan IRRI bukti resiliensi RI saat pandemi
Baca juga: Rektor IPB: Food Estate perlu pendekatan saintifik kuat dan obyektif
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022