Pengamat Isu Strategis Imron Cotan memandang kebijakan menaikkan harga jual BBM Pertamina menjadi momentum untuk memaksimalkan pemanfaatan energi bersih dan juga mengalihkan APBN untuk sektor yang lebih tepat sasaran.
"Momentum strategis ini harus dimanfaatkan untuk mengalihkan atau setidak-tidaknya membaurkannya dengan energi terbarukan, menuju pada secara total menggunakan energi baru dan terbarukan," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Saat ini, pemerintah Indonesia sedang berfokus untuk bisa lebih memanfaatkan dengan maksimal penggunaan energi baru terbarukan.
Tak hanya itu saja, ia menuturkan bahwa penggunaan minyak dengan berbahan fosil di sisi lain juga memiliki dampak buruk. Menurut pria yang pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia itu menilai grafik harga minyak dunia terus mengalami peningkatan sejak 50 tahun terakhir.
Di sisi lain, keberadaan energi berbahan fosil sangatlah terbatas jika terus menerus dieksploitasi dan mampu memproduksi karbon dioksida yang meracuni.
Apalagi pemerintah Indonesia memiliki target supaya bisa melakukan 30 persen reduksi emisi karbon untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Jika APBN terus terkunci hanya untuk memberikan subsidi BBM, maka upaya mereduksi emisi itu akan sulit tercapai.
Imron mengatakan Indonesia memiliki potensi pemanfaatan energi baru terbarukan yang melimpah, sehingga efisiensi APBN sudah seharusnya dilakukan dengan memberlakukan penyesuaian harga BBM.
Imron Cotan mengaku bahwa upaya penyesuaian harga BBM bersubsidi dilakukan demi bisa menghadirkan keadilan di tengah-tengah masyarakat, sehingga sudah sepatutnya rakyat memberikan apresiasi dan mendukung sepenuhnya kebijakan tersebut.
"Jadi mari kita tunjukkan kesatuan dan persatuan bangsa karena tujuan dari pemerintah itu menghadirkan keadilan di tengah-tengah masyarakat. Subsidi itu tidak lagi semata-mata pada komoditas, tapi kepada masyarakat yang membutuhkan. Maka, kita harusnya mengapresiasi daripada harus melawan kebijakan tersebut," sarannya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, hari ini, mengatakan pemerintah memutuskan menyesuaikan harga BBM subsidi pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter, biosolar menjadi Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
"Ini berlaku satu jam sejak diumumkannya penyesuaian harga ini, jadi akan berlaku mulai pukul 14.30 WIB," pungkas Arifin.
Baca juga: Menteri ESDM: Bali Compact rangkum pendekatan capai emisi nol bersih
Baca juga: Kementerian ESDM: Masa depan Indonesia cerah dengan energi bersih
Baca juga: Menteri ESDM: Bali Compact rangkum pendekatan capai emisi nol bersih
Baca juga: Kementerian ESDM: Masa depan Indonesia cerah dengan energi bersih
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022