• Beranda
  • Berita
  • Rusia gagalkan upaya Ukraina untuk merebut PLTN Zaporizhzhia

Rusia gagalkan upaya Ukraina untuk merebut PLTN Zaporizhzhia

3 September 2022 20:16 WIB
Rusia gagalkan upaya Ukraina untuk merebut PLTN Zaporizhzhia
Arsip foto - Seorang prajurit dengan bendera Rusia terlihat pada seragamnya berjaga di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 4 Agustus 2022. (ANTARA/Reuters/Alexander Ermochenko/as.)

Meskipun perwakilan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) hadir di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, rezim Kiev sekali lagi berusaha untuk merebut pembangkit itu,

Rusia menyebut pasukannya telah menggagalkan upaya Ukraina untuk merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.

Rusia mengatakan upaya itu dilakukan  dalam serangan yang dilancarkan oleh lebih dari 250 pasukan Angkatan Laut Ukraina yang berusaha mendarat di pinggiran danau dekat pabrik tersebut pada Jumat malam (2/9).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya menggagalkan serangan itu dari helikopter militer dan jet tempur, hingga berhasil menghancurkan 20 kapal Ukraina dan menyebabkan yang lain berpencar dan membatalkan serangan.

"Meskipun perwakilan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) hadir di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, rezim Kiev sekali lagi berusaha untuk merebut pembangkit itu," kata kementerian itu pada Sabtu.

Baca juga: Menteri Ukraina: Misi IAEA langkah menuju penghentian pendudukan

Dalam beberapa bulan terakhir, Kiev dan Moskow saling menuduh mengenai serangan terhadap pembangkit listrik Zaporizhzhia yang merupakan stasiun energi nuklir terbesar di Eropa.

Pembangkit tersebut direbut oleh pasukan Rusia pada Maret, tetapi masih terhubung ke jaringan listrik Ukraina dan masih dioperasikan oleh staf Ukraina.

IAEA mengirim misi ke PLTN Zaporizhzhia minggu ini di tengah kekhawatiran eskalasi dapat memicu bencana nuklir seperti Chornobyl di Benua Eropa.

Baik Rusia dan Ukraina telah mengatakan situasinya serius dan risiko bencana nuklir tinggi.

Ukraina dan Barat mengatakan Rusia menggunakan Zaporizhzhia sebagai pangkalan senjata berat dalam upaya untuk mencegah Kiev menembaki lokasi itu.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Jumat membantah Rusia memiliki senjata berat di atau dekat pembangkit listrik, dan menuduh Ukraina melakukan "terorisme nuklir" melalui serangannya terhadap fasilitas tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Operator: Reaktor nuklir Ukraina mati digempur Rusia
Baca juga: Tim PBB akan kunjungi PLTN Zaporizhzhia untuk periksa kerusakan

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022