"Tugas kami adalah menjamin dan memastikan tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat air limbah dalam sistem operasional kawasan The Nusa Dua,” ujar Direktur Utama ITDC Utilitas AA Istri Ratna Dewi dalam keterangan yang diterima di Badung, Minggu.
Pihaknya memiliki tanggung jawab menjaga kualitas air irigasi dan limbah di kawasan agar tetap bersih dan tidak terjadi pencemaran air dan lingkungan selama penyelenggaraan G20, dengan mengadopsi prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan. Salah satunya adalah penyediaan pengelolaan air limbah dan air irigasi terintegrasi yang berpusat di Lagoon.
"Kami juga mengoptimalkan sistem pengolahan air limbah sehingga tidak ada air yang terbuang ke badan air," katanya.
Baca juga: Lima Hotel di The Nusa Dua raih Sertifikat Sistem Manajemen Pengamanan
Lagoon ITDC memiliki luas lahan 20 hektare dan luas basah 13,5 hektare serta dijalankan menggunakan Teknologi Waste Stabilization Ponds (WSP) dengan kapasitas maksimal 10.000 m3 per hari.
Dalam kegiatan operasionalnya, ITDC Utilitas menerapkan standar minimal kualitas olahan air limbah yang mengacu pada Peraturan Gubernur Bali No 16 tahun 2016 perihal Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.
"Sebelum masa pandemi saat okupansi rata-rata kawasan sebesar 75 persen, Lagoon mengolah air limbah sampai dengan 6.000 m3 per hari yang berasal dari semua air limbah yang dihasilkan tenant di kawasan The Nusa Dua," ungkap Ratna Dewi.
Setelah semua air limbah itu diolah di Lagoon, lebih dari 90 persen air olahan tersebut telah dimanfaatkan untuk penyiraman area taman dalam kawasan.
"Dengan integrasi sistem pengolahan air limbah dan air irigasi ini, saya tegaskan tidak ada residu dari limbah cair yang terbuang ke lingkungan, sehingga konsep zero waste dan sustainable development yang merupakan nilai dari ITDC sebagai pengembang destinasi dapat terwujud,” ujarnya.
Baca juga: PLN pastikan 123 program aksi untuk KTT G20 tuntas Oktober 2022
Baca juga: Fasilitas di kawasan The Nusa Dua bertambah 310 kamar jelang G20
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022