Pelatih Sulut United Jaya Hartono menyebut kepemimpinan wasit membuat turun mental pemainnya saat takluk 0-1 dari Persipal Babel United dalam lanjutan Liga 2 Indonesia 2022-23 Wilayah Timur di Stadion Gawalise, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Minggu.
"Mental pemain kami sangat menurun dengan kepemimpinan wasit dalam laga perdana ini," kata Hartono dalam jumpa pers selepas pertandingan.
Dia menjelaskan anak-anak asuhnya tertekan dengan sejumlah keputusan kontroversial yang dihasilkan wasit Rizky Amirullah Tuharea dalam laga perdana tersebut.
Hartono menyontohkan ketika wasit menilai pemain Sulut United menyentuh bola dengan tangan saat melakukan teknik kontrol dada di dalam kotak penalti Persipal
"Dengan keputusan semacam itu sangat merugikan kami dan membuat pemain menjadi semakin tertekan," jelasnya.
Baca juga: Gol tunggal Murdaim antar Persipal menang dramatis atas Sulut United
Hartono menambahkan, dengan beberapa keputusan kontroversial itu pada babak ke dua pemain Persipal dinilainya semakin berani berbuat pelanggaran, sedangkan Sulut United memilih berhati-hati.
"Sentuhan sedikit saja ke pemain Persipal mendapat hadiah pelanggaran sedangkan kami mengalah dengan keputusan wasit dan membuat pemain takut untuk duel," tambahnya.
Meskipun begitu, Hartono memuji penampilan anak asuh dari Bambang Nurdiansyah yang tampil percaya diri dalam laga yang berkesudahan 0-1 tersebut.
Gol tunggal Murdaim pada menit kedua tambahan waktu mengunci kemenangan dramatis 1-0 bagi Persipal atas Sulut United.
Kemenangan membuat Persipal menempati posisi kedua klasemen sementara Liga 2 Wilayah Timur dengan meraih empat poin, sedangkan Sulut United yang masih nirpoin ada di urutan ketujuh.
Kedua tim dijadwalkan memainkan pertandingan selanjutnya pada Sabtu (10/9) pekan depan, saat Persipal bertandang ke Stadion Mandala menghadapi Persewar dan Sulut United main di kandang sendiri menjamu Persipura Jayapura.
Baca juga: PSMS percaya diri dan siap bawa pulang poin penuh dari Persiraja
Baca juga: Karo United kalahkan Perserang 3-0
Pewarta: Muhammad Izfaldi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022