• Beranda
  • Berita
  • IHSG awal pekan ditutup naik dikerek saham sektor energi

IHSG awal pekan ditutup naik dikerek saham sektor energi

5 September 2022 16:37 WIB
IHSG awal pekan ditutup naik dikerek saham sektor energi
Ilustrasi - Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup naik dikerek saham-saham dari sektor energi.

IHSG Senin ditutup menguat 54,7 poin atau 0,76 persen ke posisi 7.231,88. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,5 poin atau 0,93 persen ke posisi 1.029,3.

"IHSG akhirnya mampu kembali menembus ke atas level psikologis 7.200-an. Bahkan, geraknya terpantau optimis usai pemerintah meresmikan kenaikan harga BBM pada Sabtu lalu. Tampaknya pelaku pasar dan investor sudah mengantisipasi sentimen tersebut," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Senin.

Setelah kejelasan yang diberikan pemerintah, fokus pelaku pasar kali ini tertuju pada dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi yang diperkirakan kembali meningkat dengan ekspektasi inflasi pangan pada September bisa melonjak di atas 10 persen. Inflasi pangan Juli saja sudah meningkat di atas 9 persen. Hal itu dinilai berpotensi mengerek suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) lebih agresif.

Terlebih, The Fed dalam simposium tahunan Jackson Hole telah menegaskan komitmennya untuk terus menaikkan suku bunga hingga inflasi kembali ke level 2 persen.

Dibuka melemah, IHSG tak lama menguat terus bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif sampai penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dimana sektor energi naik paling tinggi yaitu 3,83 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor barang baku masing-masing 1,81 persen dan 0,56 persen.

Sedangkan enam sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 1,8 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor properti & real estat masing-masing minus 1,16 persen dan minus 0,78 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SLIS, KJEN, KRYA, BHIT, dan BCAP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HATM, INDX, HDIT, ACES, dan MARK.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.517.886 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 33,61 miliar lembar saham senilai Rp14,92 triliun. Sebanyak 267 saham naik, 266 saham menurun, dan 169 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 41,86 poin atau 0,15 persen ke 27.619,61, indeks Hang Seng turun 226,39 poin atau 1,16 persen ke 19.225,7, dan indeks Straits Times meningkat 9,94 poin atau 0,31 persen ke 3.215,63.

Baca juga: Saham Eropa merosot karena penutupan pipa Nord Stream 1 berlanjut
Baca juga: Saham Inggris merosot jelang penetapan perdana menteri baru
Baca juga: Minyak melonjak di Asia, pertemuan OPEC+ diperkirakan pangkas produksi

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022