• Beranda
  • Berita
  • Ongkos pengiriman sayuran dari Pasar Induk Kramat Jati segera naik

Ongkos pengiriman sayuran dari Pasar Induk Kramat Jati segera naik

5 September 2022 16:39 WIB
Ongkos pengiriman sayuran dari Pasar Induk Kramat Jati segera naik
Mobil jasa transportasi pengiriman sayuran di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (5/9/2022). ANTARA/Yogi Rachman
Ongkos transportasi pengiriman sayuran dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, ke berbagai kawasan di Ibu Kota segera naik menyesuaikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Salah satu sopir pengantar sayuran, Bayu mengatakan, dirinya beserta rekan-rekannya yang lain masih menghitung besaran kenaikan harga jasa pengiriman sayuran tersebut.

"Biasanya kalau ke Tanah Tinggi itu sekali berangkat Rp500.000, untuk saat ini kita perkirakan naik paling Rp550.000," kata Bayu di Jakarta, Senin.

Bayu menambahkan, apabila dirinya bertahan dengan harga saat ini tidak sebanding dengan besarnya pengeluaran yang dibutuhkan untuk membeli bensin.

Dia mengatakan, dampak kenaikan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite yang sekarang menjadi Rp10 ribu per liter mulai dirasakan.

"Iya mas, sudah mulai terasa, dari kita pengisian Oertalite saja, yang biasanya Rp100.000 kita dapat banyak, sekarang cuma 10 liter, otomatis kita harus nambah lagi 25 persen," ujar Bayu.

Baca juga: Marak pencurian, sopir truk di Pasar Induk Kramat Jati resah
Baca juga: Harga cabai di Pasar Jatinegara stabil di harga Rp100 ribu/kilogram


Hal serupa juga disampaikan sopir pengantar sayur lainnya, Rafles Siababan. Dia mengatakan kenaikan harga BBM juga akan berdampak terhadap harga kebutuhan pokok.

Saat ini para sopir masih melakukan koordinasi dengan para pedagang untuk kenaikan harga tersebut.

"Mungkin pedagangnya belum terbiasa menaikkan ongkos dan perlahan nanti mulai mengerti," ujar Rafles.

Pemerintah telah menaikkan harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB.

Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, mengatakan, pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
 

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022