Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), unit usaha APRIL Group Sihol Aritonang menyebut menginvestasikan senilai Rp33 triliun untuk memproduksi karton pembungkus dari serat yang berasal dari perkebunan APRIL yang dikelola secara berkelanjutan.
“Ini tentunya akan menjadi faktor kunci sekarang. Karena di tengah pandemi sekalipun, kita melihat konsumsi tisu dan kertas kemasan semakin meningkat,” katanya dalam sesi panel T20 Summit Indonesia yang dipantau di Nusa Dua, Bali, Senin.
Ia menyebutkan bahwa implementasi kebijakan yang berkelanjutan mendorong pertumbuhan perusahaan sehingga APRIL Group mendukung pemerintah dalam pencapaian pembangunan tujuan berkelanjutan.
APRIL Group juga telah meluncurkan kebijakan pengelolaan hutan lestari pada 2015 dan meluncurkan APRIL 2030 pada 2020 sebagai pedoman dalam penerapan kebijakan dan praktik perusahaan sampai 2030.
Dalam dua tahun penerapan APRIL 2030, sebanyak 87 persen konsumsi energi APRIL di pabriknya di Riau telah berasal dari energi baru dan terbarukan.
“Hal ini tercapai setelah pemasangan panel surya yang pertama berhasil. Hari ini kami menargetkan menyelesaikan instalasi berkelanjutan 10 megawatt panel surya yang membantu kami beralih kepada energi baru dan terbarukan,” ucap Sihol.
Pendekatan proteksi-produksi juga diterapkan dalam mengelola sekitar 1 miliar hektare hutan di wilayah Riau, Sumatera, dimana hutan yang dikonservasi dikelilingi oleh hutan produksi, termasuk dalam proyek bertajuk Restorasi Ekosistem Riau yang merupakan pengelolaan 150 ribu hektare hutan gambut di Riau.
Untuk mendanai berbagai proyek konservasi tersebut, pada 2015 APRIL Group berkomitmen menginvestasikan 100 juta dolar AS untuk membiayai kegiatan konservasi hutan alam dalam 10 tahun pertama.
“Dua tahun lalu kami memperbaharui komitmen ini dengan memberikan 1 dolar AS untuk setiap ton kayu yang masuk ke operasional manufaktur kami, jadi ini akan membantu kami membiayai aksi iklim secara aktif,” katanya.
Baca juga: Airlangga resmikan investasi industri pulp dan kertas di Riau
Baca juga: APKI wujudkan pengembangan industri pulp dan kertas berbasis ESG
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022